Satgas Covid-19 Minta 5 Daerah Vaksinasi Ulang Warganya

Editor

Amirullah

Kamis, 17 Februari 2022 19:26 WIB

Siswa berkostum super hero mengikuti vaksinasi COVID-19 di Sekolah Pembangunan Jaya (SPJ) 2 Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 17 Februari 2022. Vaksinansi COVID-19 bagi siswa Sekolah Dasar usia 6-11 tahun itu sebagai upaya percepatan vaksinasi anak dan mendukung pembelajaran tatap muka secara aman. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Covid-19 menyebut saat ini ada empat daerah di Indonesia yang menjadi penyumbang terbesar warga yang tidak melakukan vaksinasi dosis kedua atau bahkan mengalami drop out vaksinasi. Istilah tersebut ditujukan untuk masyarakat yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama, namun selama enam bulan lebih tidak melakukan vaksinasi dosis kedua.

Salah satu daerah yang dimaksud oleh Satgas Covid-19 tersebut adalah Jawa Barat. Jumlahnya 5 juta orang yang belum melakukan vaksinasi kedua dengan rentang 1-5 bulan sejak vaksinasi pertama.

"Dan empat daerah lain sebagai penyumbang terbanyak untuk mendapat vaksin lengkap, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatra Utara," ujar Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers BNPB yang disiarkan secara daring, Kamis, 17 Februari 2022.

Secara nasional, Wiku mengatakan ada 27 juta orang yang hampir dan sudah mengalami drop out vaksinasi. Oleh karena itu, Wiku mendorong pejabat atau Bupati setempat untuk mengajak warganya melalukan vaksinasi kedua.

"Pemda dapat melakukan pengulangan vaksinasi primer bagi sasaran yang mengalami drop out lebih dari enam bulan, dan dapat menggunakan platform vaksin yang berbeda dari vaksin semula," kata Wiku.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki menerangkan, jumlah masyarakat yang masuk dalam kelompok sasaran drop out di Indonesia saat ini sekitar 15 juta jiwa. Bahkan beberapa di antaranya belum mengakses vaksinasi lengkap dalam kurun sembilan bulan lebih.

Menurut Sri, sasaran drop out tersebut umumnya menerima suntikan dosis pertama vaksin Sinovac yang saat ini telah direalokasi pemerintah untuk program vaksinasi COVID-19 bagi kelompok sasaran usia anak-anak.

"Sekarang Sinovac tidak ada. Hanya untuk anak karena logistiknya sudah tidak ada dan kita tidak bisa impor lagi. Sementara yang ada vaksin jenis lain," katanya.

Karena persediaan vaksin Sinovac yang mulai berkurang serta ketentuan vaksinasi primer yang mengharuskan platform homolog, kata Sri, maka ITAGI menyampaikan bagi sasaran yang mengalami drop out dalam rentang waktu kurang dari enam bulan, dapat diberikan vaksin kedua dengan platform yang berbeda sesuai ketersediaan di masing-masing daerah.

Kemudian, bagi sasaran yang mengalami drop out dalam waktu lebih dari enam bulan, maka vaksinasi primer harus diulang, dan vaksinasinya dapat menggunakan platform yang berbeda dari vaksin semula.

M JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

2 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

21 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

26 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

30 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

46 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya