Kurikulum Darurat Dipakai 31,5 Persen Sekolah di Indonesia Selama Pandemi

Jumat, 11 Februari 2022 14:46 WIB

Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama Rektor IPB Arif Satria saat jumpa pers tentang penyampaian beasiswa KIP Kuliah Merdeka 2021 dan targetnya pada 2022 di depan Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University, Jumat 10 Desember 2021. (ANTARA/Linna Susanti)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengaku telah mengevaluasi efektifitas penggunaan kurikulum darurat. Kurikulum itu diterapkan selama masa Pandemi Covid-19.

Nadiem mengatakan, selama dua tahun pandemi ini berlangsung, kurikulum darurat telah digunakan 31,5 persen sekolah yang ada di Indonesia. Penerapannya pun dilakukan secara sukarela oleh pihak sekolah.

"Ini ternyata tanpa kita mengharapkan sangat besar ternyata 31,5 persen sekolah kita pindah menggunakan kurikulum darurat," kata dia saat konferensi pers secara daring, Rabu, 11 Desember 2022.

Melalui kurikulum darurat, Nadiem menekankan, pemerintah mengatur penurunan jumlah materi ajar secara drastis. Tujuannya supaya pelajar dengan pengajar bisa fokus mendalami topik-topik yang paling esensial.

"Tidak dipaksa, kita beri tawaran kepada mereka dan mereka melihat kurikulum darurata jauh lebih sederhana, bisa lebih fokus dan bisa diadaptasi dengan sistem online. Tidak dibebani dengan begitu banyak materi," tuturnya.

Advertising
Advertising

Dia pun mengatakan, setelah satu tahun di evaluasi penerapannya dan telah disurvei terhadap 18.370 siswa kelas 1-3 SD di 612 sekolah di 20 kabupaten atau kota dan delapan provinsi, kurikulum darurat ternyata efektif memitigasi ketertinggalan pembelajaran atau learning loss.

Menurutnya, terjadi perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kurikulum 2013 dan kurikulum darurat. Dia mengatakan, pada sekolah yang menggunakan kurikulum 2013 mengalami learning loss setara dengan lima bulan.

Sementara itu, pada sekolah yang menggunakan kurikulum darurat, katanya hanya mengalami learning loss setara dengan satu bulan. Dia pun menilai, ini data yang sangat bagus untuk menjadi bukti kesuksesan penerapan Kurikulum Merdeka 2022/2023 karena sama-sama menyederhanakan materi pelajaran.

"Suatu kabar yang cukup menggembirakan dan cukup mengejutkan. Di awal pandemi kita meluncurkan kurikulum darurat itu sebenarnya langkah pertama ke arah tujuan kita yaitu kurikulum merdeka," papar dia.

Bila kenaikan hasil belajar itu direfleksikan ke proyeksi learning loss numerasi dan literasi, dia mengatakan, penggunaan kurikulum darurat dapat mengurangi dampak pandemi sebesar 73 persen untuk literasi dan 86 persen untuk numerasi.

"Ini membuktikan bahwa kepadatan materi, kebanyakan materi yang selalu kita titipkan dalam kurikulum dalam materi pembelajaran kita itu tidak punya dampak positif terhadap pembelajaran siswa. Malah semakin ringkas, semakin sederhana, pendalaman materi itu semakin baik," tegas Nadiem.

Dengan demikian, Nadiem menekankan, ke depan tidak akan lagi ada perdebatan materi apalagi yang harus ditambahkan kepada para pelajar. Melainkan, tren saat ini katanya adalah kurikulum yang lebih ringkas, sederhana dan fleksibel.

Baca: Nadiem Makarim Luncurkan Program Merdeka Belajar, Tak Ada Paksaan ke Sekolah

Berita terkait

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

1 hari lalu

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

Dirjen Dikti Abdul Haris Abdul Haris angkat bicara terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Soedirman (Unsoed) yang sempat naik 100 persen.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

1 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

2 hari lalu

Isu Kabinet Prabowo Banyak Beredar, PGRI Berpesan Jangan Mudah Ubah Kurikulum Pendidikan

PGRI mengingatkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo jangan dengan mudah mengubah kurikulum pendidikan.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

5 hari lalu

Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

Program Indonesia Pintar dari kemendikbudristek untuk pendidikan keluarga miski. Cara cek penerima PIP melalui online dengan NIK dan NISN.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

6 hari lalu

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Aplikasi Belajar Matematika untuk Pelajar

9 hari lalu

7 Rekomendasi Aplikasi Belajar Matematika untuk Pelajar

Saat ini para pelajar sudah tidak perlu khawatir menghadapi sulitnya pelajaran matematika. Berikut rekomendasi aplikasi belajar matematika.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

10 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

11 hari lalu

Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya