Cerita Warga Wadas soal Kondisi Usai Penangkapan: Seperti Desa Mati

Editor

Amirullah

Kamis, 10 Februari 2022 16:56 WIB

Anggota polisi berjaga saat warga yang sempat ditahan tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu, 9 Februari 2022. Mereka ditangkap polisi ketika Badan Pertanahan Nasional mengukur lahan rencana penambangan material Bendungan Bener di Wadas. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sulaiman, salah seorang warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menceritakan bagaimana kondisi desanya saat ini. Menurutnya warga saat ini masih takut keluar rumah dan menutup pintunya karena masih banyak aparat kepolisian yang berjaga.

“Aku termasuk orang yang ditangkap, tapi menurut informasi, semalam ada rombongan pakai motor dan toa, lalu koar-koar keliling desa meminta untuk mengumpulkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan ikut tanda tangan di salah satu rumah warga yang pro,” ujar dia dalam konferensi pers virtual, Kamis, 10 Februari 2022.

Mendengar pengumuman itu, Sulaiman melanjutkan, warga takut dan tidak bisa tidur karena merasa terancam. Bahkan, kata dia, polisi masih tetap berada di Desa Wadas sampai mendirikan tenda, dan ada pula yang tidur di teras rumah warga dan masjid.

Sulaiman merupakan salah satu dari 67 orang yang ditangkap. Selain Sulaiman ada 59 warga lainnya yang ditangkap (13 di antaranya anak-anak), 5 solidaritas, 1 Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta (Dhanil Al-Ghifari), dan 1 orang seniman (Yayak Yatmaka).

Dan hari ini, Kamis, Sulaiman berujar, 10 truk polisi datang kembali, yang kabarnya mereka sudah dibekali dengan senjata lengkap, termasuk satu truk yang ditumpangi anjing pelacak. “Kabarnya, itu mau dilepas di hutan untuk mencari warga yang ngumpet, karena kondisi sangat menakutkan, warga mencari tempat aman, ada yang lari ke hutan,” katanya lagi.

Advertising
Advertising

Selain 10 truk polisi, Sulaiman juga menjelaskan bahwa ada mobil pribadi mewah sekitar 20 unit masuk ke Desa Wadas, serta rombongan motor yang diduga para preman. Selain itu, tidak ada aktivitas apapun dari warga desa tersebut.

“Hari ini memang tidak ada penangkapan, tapi warga masih takut, desanya seperti desa mati. Logistik itu belum bisa dikondisikan karena kondisi sangat semrawut,” tutur Sulaiman.

Sementara warga Wadas lainnya juga senada dengan Sulaiman, bahwa polisi masih sama seperti hari sebelumnya. “Masih sama seperti kemarin, masih banyak. Bahkan lebih banyak lagi,” katanya yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut.

Selain itu, warga yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan bahwa ada warga desa tetangga yang dipaksa ke hutan untuk ikut melakukan pengkuruan lahan. Warga tersebut disebutnya didatangi oleh lebih dari 10 aparat kepolisian dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengukur tanah terkait penambangan batu andesit.

“Anak sekolah tidak berani karena masih ketakutan dan traumanya belum bisa dipulihkan. Lebih parah lagi, sampah bekas makanan yang polisi makan berserakan di depan sekitaran rumah,” ujar dia.

Warga lainnya lagi, menyebutkan bahwa dirinya mengaku lari dari kejaran aparat kepolisian ke hutan. “Sampai sekarang masih ada di alas (hutan), kami belum berani turun. Ada juga yang sebagian keluar dari Wadas karena takut sama aparat yang bawa anjing dan preman-preman,” kata warga yang juga tidak ingin disebutkan namanya.

Berita terkait

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

10 jam lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

1 hari lalu

Ketua KIP: BIN Tak Perlu Keterbukaan Informasi Publik

Badan Intelijen Negara atau BIN tak perlu melakukan keterbukaan informasi publik. Alasannya, BIN merupakan lembaga intelijen.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

1 hari lalu

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Jadi Kader Partai Aceh, Niat Maju Pilkada 2024 untuk Calon Bupati Aceh Tamiang

Usai pensiun sebagai Wakapolda Aceh, Armia Fahmi akan aktif sebagai kader Partai Aceh. Bahkan, ia akan maju sebagai calon Bupati Aceh Tamiang.

Baca Selengkapnya

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

1 hari lalu

DPR Bahas Perpanjangan Batas Usia Pensiun Anggota Polri, Berikut Kajiannya

Naskah akademik itu menilai batas usia pensiun 58 tahun berbanding terbalik dengan meningkatnya keahlian anggota Polri seiring penambahan usia.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

1 hari lalu

Begini Modus Penyelundupan Benih Lobster dari Pengemasan hingga Pengiriman

Sindikat penjual benur atau benih lobster ilegal memiliki cara khusus dalam penyelundupan benur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

1 hari lalu

Jadi Korban Begal Hingga Jari Nyaris Putus, Satrio Mukhti Calon Siswa Bintara Diangkat Jadi Anggota Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengangkat Satrio Mukhti, 18 tahun calon siswa Bintara korban begal menjadi anggota Polri.

Baca Selengkapnya

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

1 hari lalu

Jelang KTT World Water Forum ke-10 di Bali, Garuda Wisnu Kencana Tutup hingga Polri Lakukan Ini

KTT World Water Forum di Bali digelar mulai Sabtu besok. Sebanyak 8 kepala negara dan 105 menteri dijadwalkan hadir.

Baca Selengkapnya

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

2 hari lalu

BNN-Polri Bekuk Buron Kartel Narkoba Meksiko di Filipina, Segera Dibawa ke Indonesia

Buron kartel narkoba Meksiko itu akan dibawa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

2 hari lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya