Epidemiolog Ingatkan Bahaya Omicron bagi Orang yang Belum Divaksin

Editor

Amirullah

Jumat, 4 Februari 2022 06:17 WIB

Petugas kesehatan menyuntikan vaksinasi booster Covid-19 pada seorang pria di sebuah klinik di Jakarta, 28 Januari 2022. Pemprov DKI Jakarta didesak untuk mempercepat vaksinasi booster dipercepat untuk mengantisipasi lonjakan Covid-19. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, meluruskan informasi mengenai Covid-19 varian Omicron yang dianggap bergejala ringan. Menurutnya, Omicron yang merupakan mutasi dari virus asalnya SARS-CoV-2, itu bukan berevolusi menjadi melemah

"Jangankan SARS-CoV-2, virus HIV saja yang sudah lama masih tetap kuat, bahkan obatnya banyak yang resisten atau kebal dan menimbulkan kematian," ujar dia saat dihubungi pada Kamis, 3 Februari 2022.

Dia menjelaskan bahwa varian Omicron ini datang di situasi yang berbeda dengan Delta. Saat varian Delta datang, kata dia, vaksinasi baru dimulai di banyak negara, dan data secara global saat itu cakupan vaksinasinya di bawah 10 persen. "Banyak negara yang belum vaksinasi."

Sekarang ketika November 2021 Omicron muncul, dunia itu sudah mendekati 50 persen vaksinasi global, jauh dua kali lipat daripada Delta datang. Ketika Delta menyerang Indonesia, banyak orang yang belum divaksin dan terinfeksi tanpa menyadarinya, khususnya kelompok dewasa muda.

"Mereka mendapat kekebalan walaupun tidak sekuat divaksinasi, tapi sebagian dari mereka yang mengalami itu, lebih kuat imun," kata Dicky.

Sehingga saat Omicron datang menimpa orang tersebut sudah mempunya bekal kekebalan, bahkan membuat 90 persen pasien memiliki gejala ringan atau tidak bergejala. Jadi, yang perlu diketahui adalah vaksin merupakan hal yang sangat penting.

"Karena pada negara-negara yang dalam kaitan staus imunitasnya kurang, dampak Omicron ini tidak ringan," tutur Dicky.

Di Amerika dan Eropa, Dicky mencontohkan, Omicron menyerang lansia atau orang yang usia vaksinasi dosis keduanya 6 bulan, termasuk pada kelompok anak-anak yang belum divaksin. Bahkan rekor-rekor baru baik infeksi hunian rumah sakit maupun kematian itu dicetak Omicron, di negara-negara tersebut.

Menurutnya, orang sering kali jika bicara keparahan itu bisa dilihat dari dua hal yaitu, hunian rumah sakit di ICU dan indikator kematian. "Kalau lihat, itu parah sekali Omicron. Ini sebagai gambaran," katanya lagi.

Contoh lainnya, di Queensland, Australia, selama dua tahun pandemi peningkatan angka hunian rumah sakit bahkan tidak ada dalam satu bulan sebelum Omicron muncul. Bahkan total kematian dua tahun pertama pandemi sampai Delta muncul hanya 10 kematian, tingkat hunian di ICU ada tapi di bawah 20, dan total infeksi selama dua tahun juga masih di bawah 1.000.

Begitu Omicron datang, Dicky berujar, hunian rumah sakit ada terus. Sekarang sehari 5 dan kalau dijumlah bisa jadi banyak, kematian yang tadinya 10 dalam dua tahun sekarang bisa dicapai sehari. Dan juga yang tadinya infeksi pada anak yang tidak ada, saat Omicron muncul sekarang ada.

"Ini menegaskan Omicron ini bukanlah satu varian yang ringan. Kalau dibandingkan, riset menunjukkan bahwa Omicron lebih liar daripada virus awal yang di Wuhan. Banyak kematian yang disebabkan Omicron, dua kalinya dari virus dari Wuhan," tutur Dicky.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

5 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

6 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya