Mengenal PCR-SGTF, Metode Deteksi Cepat Varian Omicron

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 3 Februari 2022 20:16 WIB

Calon penumpang mengikuti tes antigen saat menunggu jadwal keberangkatan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat 24 Desember 2021. Pada libur Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru) PT. KAI Daop 1 Jakarta mewajibkan calon penumpang yang hendak melakukan perjalanan untuk melampirkan hasil negatif test antigen 1x24 jam atau rapid test PCR 3x24 jam, sementara untuk penumpang anak dibawah usia 12 tahun wajib melampirkan hasil rapid test PCR 3x24 jam. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Varian Omicron telah menyebar di berbagai daerah. Hal itu menjadi sumber kekhawatiran berbagai pihak karena varian ini disinyalir jauh lebih menular dan lebih sulit untuk dideteksi.

Dilansir dari nature.com, varian Omicron sangat sulit untuk dideteksi keberadaannya karena memiliki gejala yang mirip dengan varian dan penyakit lainnya. Adapun gejala Omicron sangatlah general, seperti hidung berair, bersin-bersin, demam, dan sebagainya.

Beberapa varian turunan dari Omicron juga sulit dideteksi oleh alat tes biasa, seperti rapid test atau PCR. Dilansir dari livemint.com, varian Omicron BA.2 yang disebut sebagai varian siluman itu sulit untuk dideteksi. Sebab, varian tersebut memiliki karakteristik genetik yang unik sehingga alat deteksi konvensional sulit mendeteksinya.

Untuk mendeteksi varian Omicron, Kementerian Kesehatan RI menggunakan tes PCR metode S-gene target failure (PCR-SGTF). Dilansir dari jamanetwork.com, metode PCR-SGTF merupakan tes PCR yang mengandalkan pemeriksaan beberapa target genetik sekaligus dalam satu sampel. Dalam pemeriksaan tersebut, Covid-19 varian Omicron dideteksi dengan mengidentifikasi adanya gen-S 69-70del dalam sampel tersebut.

PCR-SGTF dinilai lebih cepat dalam mengidentifikasi dan menangani Covid-19 varian Omicron. Dilansir dari Antara, untuk keperluan surveilans atau pengawasan varian Omicron, PCR-SGTF terbukti lebih cepat daripada alat deteksi lain. Selain itu, PCR-SGTF juga lebih cepat untuk keperluan deteksi dini Covid-19 varian Omicron.

Advertising
Advertising

BANGKIT ADHI WIGUNA | BISNIS | ANTARA

Baca juga: Pemerintah Tingkatkan Tes SGTF Usai Temuan Transmisi Lokal Omicron

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya