Ketika Kritikan Warga Dibalas Kriminalisasi, Begini Tanggapan ICW

Minggu, 30 Januari 2022 16:36 WIB

Koordinator Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M.Syarif, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas Saldi Isra, peneliti ICW Lalola Ester dan Direkur PUKAT UGM Zainal Arifin Mochtar, seusai mengikuti diskusi catatan dua tahun pemerintah Presiden Joko Widodo, di kantor ICW, Jakarta, 18 Oktober 2016. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator ICW, Adnan Topan Husodo, menanggapi kasus upaya-upaya kritik masyarakat yang berujung dipolisikan atau kriminalisasi. Menurutnya, hal itu sama saja berhadapan dengan suatu hal yang secara umum dikenal sebagai kekuasaan yang cenderung korup.

“Nah ketika kekuasaan itu tidak dibatasi dan diawasi, tidak ada yang mengontrol, maka akan sangat absolut korupsinya,” ujar dia dalam diskusi publik bertajuk ‘Masa Depan Demokrasi di Indonesia: Menyoal Pembungkaman Suara Kritis Masyarakat’ yang digelar secara virtual, Ahad, 30 Januari 2022.

Beberapa contoh kasus kritik masyarakat yang berujung pada pemolisian adalah peneliti ICW, Egi Primayogha dan Miftah yang dipolisikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Mereka dilaporkan atas dugaan kasus pencemaran nama baik pada September 2021 lalu. Saat itu, Moeldoko menyebut informasi yang disampaikan keduanya menyesatkan.

Kasus lainnya, ada Direktur Lokataru, Haris Azhar dan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti yang dilapokan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka juga dilaporkan atas dugaan kasus pencemaran nama baik. Sebelum pelaporan, Luhut dan Moeldoko sempat memberikan somasi.

Dan yang terbaru laporan aktivis 98 Ubedilah Badrun yang melaporkan dugaan kasus korupsi dan pencucian uang yang melibatkan dua anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep. Ubedilah dilaporkan balik oleh Jokowi Mania.

Advertising
Advertising

“Sebenarnya dari kerangka berfikir sudah sangat keliru, ketika pemolisian itu menjadi jalan untuk memberikan respon terhadap kritik dari warga,” kata Adnan sambil menambahkan bahwa seharusnya kritik tersebut menjadi landasan dan prinsip demokrasi jika menganutnya.

Menurut Adnan, fenomena pembungkaman berkembang dan memberikan kontribusi atas kesimpulan yang diambil para peneliti yang menyebutkan bahwa Indonesia memasuki regresi demokrasi.

“Itu salah satunya indikator yang bisa kita lihat ketika kekuasaan menggunakan instrumen hukum untuk membungkam suara kritik warga,” tutur dia.

Dan regresi demokrasi Indonesia juga dikonfirmasi oleh laporan Corruption Perception Index (CPI) 2021, dimana nilainya naik satu poin dari 37 menjadi 38. CPI merupakan gambaran kondisi korupsi di Indonesia.

Adnan melanjutkan bahwa kemungkinan banyak yang tidak memahami kenaikan tersebut. Dia menyebutnya kenaikan yang semu dari sisi pemberantasan korupsi, karena indikator-indikator kenaikan itu lebih banyak dikontribusikan oleh upaya-upaya regulasi sektor ekonomi, bukan upaya membangun satu struktur pemerintahan yang sehat yang tercermin dari banyak indikator.

Misalnya, Adnan mencontohkan, indeks rule of law-nya apakah bagus atau tidak. “Di CPI kemarin itu stagnan, karena kita melihat secara umum upaya pemolisian untuk membungkam suara kritik masyarakat termasuk oposisi itu terjadi dan dilakukan,” ujar Adnan sambil menambahkan meskipun ada upaya mengerem dengan rancangan revisi UU ITE.

Baca: Amar Hukuman dalam UU ITE bagi Penyebar Hoaks: Bui Maksimal 6 Tahun dan atau..

Berita terkait

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

2 jam lalu

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

Luhut pun sempat bertanya soal keseriusan Elon Musk meluncurkan roket ke Mars dan menawarkan peluncuran roket Starship dapat dilakukan di Biak, Papua

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

15 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 hari lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

1 hari lalu

Polda Bali Tolak Cabut Status Tersangka, Kuasa Hukum Anandira Puspita Siapkan Alat Bukti dan 2 Saksi Ahli

Kepolisian Daerah Bali menolak mencabut status tersangka dalam sidang perdana praperadilan Anandira Puspita.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

1 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

2 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

3 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

3 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

3 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

3 hari lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya