Pengacara Edy Mulyadi: Upaya Damai Sudah Dilakukan, Minta Maaf Dua Kali

Minggu, 30 Januari 2022 14:56 WIB

Sekretaris Jenderal GNPF Ulama, Edy Mulyadi, melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Badan Reserse Kriminal Polri pada Kamis, 21 November 2019. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Hukum Edy Mulyadi, Djudju Purwanto, menjelaskan bahwa upaya damai sebenarnya sudah dilakukan. Kliennya, disebutnya sudah menyampaikan permintaan maaf sebanyak dua kali atas dugaan kasus ujaran kebencian terhadap warga Kalimantan.

“Beliau sudah menyatakan permintaan maaf dua kali, baik melalui media sosial maupun video. Itu sudah ada,” ujar dia saat dihubungi pada Ahad, 30 Januari 2022.

Jadi, Djudju melanjutkan, seharusnya pihak yang merasa menjadi korban baik individu maupun kelompok bisa berbesar hati menerima itu. Dan yang perlu diketahui, kata Djudju, ungkapan Edy itu tidak ditujukan kepada masyarakat tertentu.

Substansi yang Edy sampaikan dalam video yang viral itu, pengacaranya menjelaskan, adalah Kalimantan itu tempat yang luas, masih banyak hutannya, dan sepi, tapi ingin dijadikan ibu kota.

Selain itu, Djudju juga menjelaskan bahwa jika mengacu pada surat edaran Kapolri 2021, hal seperti kesalahpahaman atau sengketa antara beberapa pihak bisa diselesaikan dengan mediasi atau perundingan. Dengan cara memanggil para pihak dan itu sangat mungkin untuk dilakukan.

Advertising
Advertising

“Menghindari proses hukum lebih lanjut, bisa saja dan kami juga bersedia sekali, jadi jangan terkesan di publik itu seolah-olah ada korban begitu,” kata Djudju.

Djudju juga mengatakan kliennya akan hadir dalam pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri pada Senin, 31 Januari 2022. “Insyaallah besok datang,” tutur dia.

Edy diagendakan diperiksa pada pukul 10.00 WIB untuk kasus dugaan ujaran kebencian. Menurut Djudju, untuk memenuhi panggilan tersebut, pihaknya akan mengikuti prosedur yang ada, termasuk materi apa yang akan dikonfirmasi pihak penyidik kepolisian.

Panggilan pemeriksaan tersebut merupakan tahap dua karena pada panggilan pemeriksaan pertama, pada 28 Januari, Edy tidak hadir dan hanya diwakili tim kuasa hukumnya. Edy dipanggil sebagai saksi atas kasus ujaran kebencian berkaitan dengan pernyataannya soal jin buang anak.

Baca: Edy Mulyadi Minta Keadilan, Kuasa Hukum: Arteria Dahlan Enggak Diapa-apain

Berita terkait

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 jam lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

2 jam lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

9 jam lalu

Polri Bongkar Jaringan Narkoba Hydra di Indonesia, Mengingatkan Organisasi Kriminal Musuh Captain America

Polri ungkap jaringan narkoba Hydra belum lama ini. Pecinta komik dan film Captain America pasti teringat organisasi kriminal musuhnya itu.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

22 jam lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

1 hari lalu

Kepolisian Ungkap Jaringan Narkoba Hydra, Berikut Informasi Jaringan Ini dan Kode Pemasarannya

Polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba Hydra di Bali. Berikut informasi tentang jaringan tersebut, dan bagaimana cara mereka memasarkannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

1 hari lalu

Kasus Pabrik Narkoba di Bali, Polisi Buru 2 WNA asal Ukraina

Bareskrim Polri mengungkap pabrik narkoba yang berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Bali

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

1 hari lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Warga Bentrok dengan Perusahaan Tambang Batu Bara di Paser Kaltim

3 hari lalu

Kesaksian Warga Bentrok dengan Perusahaan Tambang Batu Bara di Paser Kaltim

Warga di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur terlibat sengketa dengan perusahaan tambang batu bara.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

3 hari lalu

Cerita Pemilik Tanah di Paser Kaltim Terdampak Tambang Batu Bara: Kebun Sawit Tidak Bisa Dipanen

Akibat aktivitas tambang batu bara, kebun sawit warga di Paser Kaltim berubah menyerupai pulau. Tak lagi bisa dipanen.

Baca Selengkapnya

Diduga Menyerobot Lahan Warga di Paser Kaltim untuk Tambang Batu Bara, Ini Kata PT JTN

3 hari lalu

Diduga Menyerobot Lahan Warga di Paser Kaltim untuk Tambang Batu Bara, Ini Kata PT JTN

PT JTN diduga menyerobot lahan warga di Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur untuk tambang batu bara.

Baca Selengkapnya