Pengacara Nilai Ada Unsur Politik di Kasus Edy Mulyadi

Jumat, 28 Januari 2022 15:50 WIB

Sekretaris Jenderal GNPF Ulama, Edy Mulyadi, melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Badan Reserse Kriminal Polri pada Kamis, 21 November 2019. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Kuasa Hukum Edy Mulyadi, Herman Kadir menilai ada unsur politik di kasus yang menimpa kliennya. Edy melontarkan ujaran kebencian kepada masyarakat Kalimatan dengan menyebutkan lokasi ibu kota negara (IKN) sebagai tempat jin buang anak.

"Memang perkara ini tidak bisa lepas dari nuansa politik saya lihat ya, dipaksakan," kata dia di Bareskrim Mabes Polri, Jumat, 28 Januari 2022.

Herman menjelaskan, jika benar kliennya bersalah atas dugaan melontarkan ujaran kebencian tersebut, seharusnya Mabes Polri juga memanggil anggota DPR Arteria Dahlan. Arteria menjadi sorotan saat meminta Jaksa Agung memecat bawahannya karena menggunakan Bahasa Sunda saat rapat.

"Edy Mulyadi kok langsung di proses hukum, apa karena Arteria Dahlan Komisi III, Anggota DPR, PDIP? Tebang pilih penegakan hukum di republik ini," ucapnya.

Padahal, tidak seperti Arteria Dahlan, Edy katanya tidak menyebutkan suku, agama, ras maupun adat maupun nama pulau tertentu saat melontarkan kalimat jin buang anak. Sehingga, tidak bisa dikategorikan ujaran kebencian.

Advertising
Advertising

"Kami tidak menyebut nama Kalimantan, tidak menyebut suku. kami tidak sebut suku-suku, enggak ada, coba dicek jadi tidak pernah," kata dia.

Oleh sebab itu, Herman berharap Mabes Polri juga mengusut pelaku provokasi yang menyudutkan kliennya tersebut dengan isu ujaran kebencian. Dia menganggap, penyidikan yang dilakukan Mabes Polri kepada Edy Mulyadi karena ditunggangi provokator. "Kami berharap kepada Mabes Polri supaya menyidik siapa pelaku provokator ini, karena ini ada provokatornya, ada kepentingan politik di sini, di kasus Pak Edy ini," kata Herman.

Baca juga: Edy Mulyadi Siap Penuhi Hukum Ada ke Kalimantan, Tapi...

Berita terkait

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

25 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

25 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

25 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

25 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

28 hari lalu

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.

Baca Selengkapnya

Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

45 hari lalu

Dirut KAI Sebut Belum Ada Komunikasi soal Kereta Cepat Brunei Melintas IKN: Masih Terlalu Dini

Didiek Hartantyo menyatakan hingga kini belum ada komunikasi apa pun perihal rencana pembangunan kereta cepat di IKN.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

50 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

59 hari lalu

Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

Selain Daniel Frits, tiga warga Karimunjawa yang juga penolak tambak udang dilaporkan menggunakan UU ITE ke Polda Jateng.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

19 Maret 2024

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

19 Maret 2024

Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.

Baca Selengkapnya