Peneliti BRIN Sebut Target Produksi Vaksin Merah Putih Mundur Setahun
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Aditya Budiman
Selasa, 25 Januari 2022 11:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan produksi Vaksin Merah Putih atau vaksin Covid-19 mundur setahun dari rencana. “Sekarang mengalami kemunduran, target kita awal tahun 2023, setahun dari sekarang,” ujar dia kepada Tempo pada Selasa, 25 Januari 2022.
Eijkman yang kini melebur ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), merupakan salah satu lembaga terdepan dan paling cepat dalam pengembangan Vaksin Merah Putih. Sebelumnya, lembaga itu memiliki target mendapatkan izin darurat penggunaan vaksin atau emergency use authorization (EUA) pada September 2022.
Amin yang kini menjadi bagian dalam tim peneliti di Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan alasan target bisa mundur. Pertama, dari segi pembiayaan dan kedua adanya perubahan sumber daya manusia.
“Karena sebagian ada yang tugas ke luar negeri dan perubahan sistem yang membuat kami berusaha keras untuk menyesuaikan,” kata Amin.
Selain itu, Guru Besar Ilmu Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu juga menambahkan, fasilitas juga mempengaruhi kecepatan pengerjaan. Menurutnya, fasilitas itu memerlukan pembiayaan karena pembiayaannya masih tertunda jadi fasilitas juga terhambat.
“Menurut keterangannya BRIN akan didukung sepenuhnya, tapi di mana mekanismenya kita masih harus mengklarifikasi lagi,” tutur Amin.
Saat ini terdapat tujuh tim yang tergabung dalam pengembangan Vaksin Merah Putih. Selain PRBM Eijkman BRIN, instansi lainnya adalah ITB, dua tim dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, LIPI, dan tim Universitas Airlangga.
Baca: Vaksin Merah Putih Unpad dari Antibodi Ayam, Siap Uji Praklinis