Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) berbincang dengan Brigjen TNI Maruli Simanjuntak (kanan) dan Mayjen TNI (Mar) Suhartono setelah sertijab Komandan Paspampres di Mako Paspampres, Jakarta, Rabu, 19 Desember 2018. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan unsur-unsur penilain dalam penunjukkan Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.
Menurut Andika salah satu aspek penilain kunci dalam penetuan Pangkostrad adalah keberhasilan Maruli saat menjadi panglima komando daerah militer. Sebagaimana diketahui Maruli sempat menjadi Pangdam IX/Udayana sebelum menjadi Pangkostrad.
"Jabatan pangdam itu sebetulnya adalah salah satu aspek penilaian, apakah saat menjabat ada sesuatu yang kemudian membuat yang bersangkutan layak," kata Jenderal Andika saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 24 Januari 2022.
Panglima TNI menekankan penunjukkan menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini sudah sesuai dengan penilaian secara profesional. "Jadi penunjukkan Maruli benar-benar sesuai dengan penilain secara profesional dan memang sangat pantas untuk menjadi Pangkostrad," ucap dia.
Maruli Simanjuntak merupakan eks Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada periode 2018-2020. Sejak Presiden Joko Widodo menjabat, Maruli memang banyak menghabiskan masa jabatannya di lingkaran Istana. Sempat menjadi Komandan Grup A Paspampres pada 2014 hingga 2016, ia kemudian naik jabatan menjadi Wadan Paspampres pada 2017 hingga 2018.
Sebelum naik, Maruli sempat menjabat Komandan Korem Warastratama selama setahun. Ia pernah menjabat Kepala Staf Komando Daerah Militer Diponegoro pada 2018. Maruli dipanggil lagi ke Istana dan menjabat sebagai Komandan Paspampres.
Calon Pangkostrad Maruli Simanjuntak merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1992. Ia berpengalaman dalam Infanteri (Kopassus) dan pernah menjadi Komandan Detasemen Tempur Cakra. Maruli juga merupakan atlet judo Indonesia di SEA Games 1995.