Dilebur ke BRIN, Eks Kepala Eijkman Sebut Wacana Perusahaan Vaksin Asing

Reporter

Antara

Selasa, 18 Januari 2022 01:30 WIB

Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Soebandrio. ANTARA/Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional/pri.

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan muncul wacana pendirian perusahaan vaksin asing di Indonesia di saat pengembangan vaksin Merah Putih terhambat sebagai akibat integrasi Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Hal itu disampaikan Amin dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Senin, 17 Januari 2022, untuk menanggapi pertanyaan dari seorang anggota Komisi VII apakah pembubaran Lembaga Eijkman merugikan negara atau tidak.

Amin menuturkan salah satu dampak dari proses peleburan Eijkman ke BRIN adalah terjadinya keterlambatan pengembangan vaksin Merah Putih yang dibuat Eijkman. Vaksin yang sebelumnya ditargetkan bisa digunakan pada 2022 kemungkinan akan bisa dipakai pada 2023.

"Kelambatan itu tidak hanya sekadar munculnya vaksin itu menjadi tadinya 2022, kemudian menjadi di tahun 2023, tapi kerugian negara yang lainnya adalah karena belum siapnya kita menghasilkan vaksin sendiri maka muncullah wacana-wacana untuk mendirikan perusahaan vaksin asing di Indonesia," tutur Amin.

Amin berujar wacana pendirian perusahaan vaksin asing akan menjadi kerugian negara dari sudut ekonomis, transfer teknologi dan kemampuan dalam mengembangkan vaksin. "Juga nanti pasti akan terjadi kompetisi di pasar, dan pasti juga akan menyulitkan anak-anak bangsa ini yang sedang berupaya meningkatkan kapasitasnya mengembangkan vaksin sendiri," katanya.

Sebelumnya Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan tim periset vaksin Merah Putih semakin diperkuat dengan integrasi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman ke BRIN. "Tim semakin kuat karena ada tambahan periset sekepakaran dari eks Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan nanti Balitbangkes juga," kata Handoko saat dihubungi Antara Rabu pekan lalu.

Laksana mengatakan pengembangan vaksin Merah Putih terus berlanjut meski ada proses integrasi Eijkman dan lembaga lain ke dalam BRIN. Ia mengakui ada keterlambatan dalam pengembangan vaksin, namun itu lebih karena masalah akibat belum ada tim yang pernah mengembangkan vaksin dari nol.

Sebelum dilebur ke BRIN, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sedang mengembangkan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 dengan platform protein rekombinan.

Baca Juga: Banyak Peneliti Honorer di Eijkman, Kepala BRIN: Masa Depan Apa yang Diharapkan?

Berita terkait

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

27 menit lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 jam lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

16 jam lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

20 jam lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

22 jam lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

23 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

1 hari lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

1 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

2 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya