Mengenal Gus Ipul, Sekjen PBNU di Bawah Gus Yahya
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Syailendra Persada
Rabu, 12 Januari 2022 16:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara resmi mengumumkan jajaran kepengurusan baru. Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, mengumumkannya di kantor PBNU di Salemba, Jakarta Pusat. Ia menunjuk Saifullah Yusuf atau yang biasa dikenal Gus Ipul sebagai Sekretaris Jenderal di dalam kepengurusan periode 2022-2027.
Dalam website resmi Kota Pasuruan yang dikutip Tempo, Rabu, 12 Januari 2022, Gus Ipul dikenal aktif saat menjadi mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), Universitas Nasional, Jakarta dan menjadi ketua senat di almamaternya pada 1988-1990. Setelah itu, dia dipercaya sebagai Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar NU pada 1990-1995 dan aktif di organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
Karir politiknya berawal pada tahun 1999, di mana dia mengikuti Pemilihan Umum (Pemilu) untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun, memutuskan keluar dari PDIP dan bergabung dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada 2001 dan setahun kemudian ia menjabat Sekretaris Jenderal PKB.
Pada tahun 2000-2005, pria kelahiran Pasuruan, Jawa Timur, 57 tahun lalu itu pernah menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004-2007. Dan saat itu pula dia menjabat Ketua Umum GP Ansor dua periode berturu-turut (2000-2005 dan 2005-2010).
Saat ini, mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode itu merupakan Wali Kota Pasuruan. Gus Ipul juga pernah masuk jajaran pengurus inti PBNU di bawah Said Aqil Siraj.
Gus Ipul juga memiliki beberapa prestasi seperti Lencana Melati Gerakan Pramuka pengabdian sebagai Ketua Kwarda Jawa Timur pada 2011 dan Bintang Mahaputera Adiperdana pada 2014 dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia juga mendapatkan penghargaan Wredatama Nugraha Utama, diberikan oleh Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) pada 2014 dan mendapatkan Lencana Jer Basuki Mawa Bea Emas dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada bulan Agustus 2021.
Baca juga: Ini Susunan Dewan Pengurus PBNU Periode 2022-2027