Selokan Mataram, Siasat Sultan Hamengku Buwono IX Bebaskan Warga dari Romusha

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 8 Januari 2022 07:45 WIB

Sejumlah petani membersihkan sampah di Selokan Mataram, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat 21 Februari 2020. Ratusan petani bersama Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO), TNI dan Polri bekerja sama membersihkan sampah di Selokan Mataram pasca banyaknya warga yang membuang sampah serta mengumumkan sayembara berhadiah bagi yang menangkap warga tersebut. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Koran Tempo edisi 6 April 2009 menyebutkan bahwa Selokan Mataram adalah sebuah kanal irigasi sepanjang 31,2 kilometer yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menghubungkan Kali Progo di Barat dan Sungai Opak di Timur. Selokan Mataram juga merupakan bagian dari Jaringan Saluran Induk Mataram, sebuah sistem irigasi yang menjadi tulang punggung penyediaan air pertanian di wilayah Yogyakarta.

Selokan Mataram memiliki sejarah yang menarik. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DI Yogyakarta menyebutkan bahwa di masa penjajahan Jepang, Yogyakarta termasuk daerah yang harus mengirimkan tenaga kerja paksa yang disebut dengan romusha. Tetapi, pemimpin Yogyakarta saat itu, Sultan Hamengkubuwono IX (HB IX) adalah seorang pemimpin yang mampu bersikap sangat tanggap pada saatnya.

Mohamad Roem dkk dalam bukunya berjudul “Takhta untuk Rakyat” menulis bahwa Sultan Hamengku Buwono IX cukup pandai mengelabui tentara pendudukan Jepang kala itu yang bersikap sewenang-wenang termasuk soal kebijakan romusha. HB IX, yang tahu bahwa dirinya tidak mungkin menentang secara terang-terangan pemerintahan Jepang, akhirnya memanipulasi angka-angka statistik yang sebenarnya di daerah Yogyakarta, termasuk soal jumlah penduduk dan hasil panen padi dan ternak.

Dengan angka statistik yang dimanipulasi ini, HB IX seakan mengatakan kepada pemerintahan Jepang bahwa Yogyakarta tidak dapat menyediakan hasil panen karena sering banjir dan kekeringan serta tenaga kerja untuk kebijakan romusha. “Sultan Hamengku Buwono IX berdiplomasi agar diberi bantuan dana untuk membangun sarana irigasi,” tulis Roem.

Jepang percaya dan memberikan dana kepada HB IX. Dana ini kemudian ditujukan untuk membangun saluran dan pintu air hujan dari daerah tergenang ke laut dan membangun saluran-saluran untuk mengalirkan air dari Kali Progo ke daerah kering yang kekurangan air di daerah Sleman ke arah timur.

Advertising
Advertising

Saluran dan pintu air yang dibangun ini kemudian dikenal dengan sebutan Selokan Mataram. Berkat pembangunan ini, Yogyakarta akhirnya mampu menekan kekurangan pangan dan mampu menghindari masyarakat untuk melakukan kerja romusha.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Sultan Hamengku Buwono IX dan Selokan Mataram

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

4 jam lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

7 jam lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

3 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

3 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

4 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

4 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya