Kepala BRIN Ungkap Masalah Krusial Eijkman Sejak 30 Tahun

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Rabu, 5 Januari 2022 06:46 WIB

Seorang pegawai berada di depan Kantor Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman di Jakarta, Senin, 3 Januari 2022. Salah satunya diagnosis PCR Covid-19 dan pengurutan keseluruhan genom atau whole genome sequencing (WGS). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengungkapkan masalah krusial yang dialami Lembaga Biologi Molekuler Eijkman adalah statusnya.

“Masalah Eijkman paling krusial yang selalu belum pernah diselesaikan sejak diaktifkan 1992, hampir 30 tahun yang lalu itu adalah masalah status,” ujar Laksana kepada Tempo, Selasa, 4 Januari 2022.

Laksana menjelaskan, Eijkman sejak awal diaktifkan merupakan proyek di bawah Kementerian Riset dan Teknologi, bukan lembaga resmi. Karena statusnya tersebut, periset yang bertugas di Eijkman tidak bisa diangkat menjadi peneliti dan statusnya seperti tenaga administrasi atau pengelola proyek.

Ketika masih menjabat sebagai Kepala LIPI, Laksana mengaku menerima keluhan dari para periset Eijkman. Mereka meminta agar diangkat menjadi peneliti agar mendapatkan hak-hak finansialnya. Sebab, mereka hanya mendapatkan gaji Rp 6-7 juta per bulan. Sedangkan jika menjadi peneliti, hak finansial yang bisa didapat sebesar Rp 20 juta. “Gimana dia bisa fokus riset kalau begitu,” ujarnya.

Setelah dilantik menjadi Kepala BRIN pada 4 Mei 2021, Laksana mengatakan bahwa Eijkman adalah tempat yang ia datangi pertama kali. Dalam kunjungannya itu, ia menyampaikan akan menjadikan status Eijkman sebagai lembaga.

Advertising
Advertising

“Jadi bersamaan dengan formalitas integrasi eks Kemristek, BPPT, BATAN, LAPAN, LIPI tangga 1 September itu, Eijkman sekaligus saya lembagakan jadi Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman sampai sekarang,” kata dia.

Karena sudah menjadi lembaga resmi, Laksana menilai lebih leluasa mengangkat perisetnya menjadi peneliti agar mendapatkan hak finansial yang selama ini tidak pernah diperoleh.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

23 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

1 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

2 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

4 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

4 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya