Peran Sultan Hamengku Buwono IX Saat Pemindahan Ibu Kota ke Yogyakarta

Reporter

Tempo.co

Senin, 3 Januari 2022 15:15 WIB

Sultan Hamengkubuwono IX. Dok. Museum Hamengku Buwono IX Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 3 Januari 1946 atau 75 tahun lalu, merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pada waktu tersebut, terjadi pemindahan ibu kota, dari Jakarta menuju ke Yogyakarta. Pemindahan ibukota dilakukan dengan mendesak dan tanpa persiapan karena alasan keamanan.

Peningkatan aksi teror yang dilakukan militer Belanda menjadi alasan utama pemindahan ibu kota tersebut. Sejak Jepang mengakui kekalahannya kepada Sekutu, Indonesia menjadi wilayah status quo yang dijaga oleh Jepang sampai tentara Sekutu berlabuh ke Indonesia. Namun, kedatangan Sekutu dibarengi dengan tentara Netherlands-Indies Civil Administration (NICA) Belanda, yang ingin menguasai Indonesia kembali. Tentara Belanda menganggap Indonesia masih bagian dari wilayah jajahannya dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Melansir dari sejarah-tni.mil.id, saat itu Jakarta menjadi wilayah yang kacau dan penuh dengan kegentingan. Beberapa pejabat tinggi kala itu mulai mendapat teror dan gangguan dari tentara NICA Belanda. Ancaman pembunuhan terus menerus datang menghantui. Akhirnya, Presiden Soekarno mengadakan rapat terbatas, pada 1 Januari 1946. Hasil rapat tersebut menyebutkan bahwa mengendalikan negara dari daerah menjadi solusi. Tercetuslah ide Yogyakarta menjadi alternatif kala itu.

Dikutip dari lib.unnes.ac.id, keesokan harinya, Raja Kasultanan Ngayogyakarta, Sri Sultan Hamengkubawana IX, mengutus kurir ke Jakarta untuk menawarkan kepada Presiden Soekarno tentang pemindahan ibu kota ke Yogyakarta. Setelah berdialog panjang, pada 3 Januari 1946, akhirnya rombongan Soekarno - Hatta dan para menteri kabinet RI berangkat pada malam hari. Rombongan tersebut berangkat menggunakan Kereta Api Luar Biasa (KLB) secara diam-diam.

Rombongan tersebut tiba di Yogyakarta pada keesokan harinya, yakni 4 Januari 1946. Malam harinya, melalui siaran RRI, Wakil Menteri Penerangan RI, Mr. Ali Sastroamidjojo, mengumumkan bahwa pusat pemerintahan RI telah pindah ke Yogyakarta. Alasan keamanan di Jakarta menjadi faktor utama. Sejak 4 Januari 1946 sampai 17 Agustus 1950, Yogyakarta resmi menjadi ibu kota Republik Indonesia.

Advertising
Advertising

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Yogyakarta Ditunjuk Sebagai Ibu Kota Kebudayaan ASEAN 2018-2019

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

56 menit lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

14 jam lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

1 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

2 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

3 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

3 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

3 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

3 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

3 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya