Kurikulum Prototipe 2022: Hapus Kotak Jurusan, Murid Bebas Pilih Mata Pelajaran

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 1 Januari 2022 18:00 WIB

Sejumlah siswa saat mengikuti kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di SMP Negeri 2 Depok, Jawa Barat, Selasa, 30 November 2021. Pemerintah Kota Depok kembali memberikan izin PTMT di seluruh sekolah setelah menurunnya kasus COVID-19 pada klaster PTMT dengan protokol kesehatan yang makin diperketat. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Mulai tahun ajaran baru 2022, pemerintah akan menerapkan kurikulum prototipe bersamaan dengan kurikulum darurat. Kurikulum baru ini memungkinkan siswa lebih merdeka. Sebab, kotak jurusan bakal dihapuskan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan murid bebas memilih mata pelajaran yang diminati.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Anindito Aditomo. Menurut dia, kurikulum prototipe bakal mengedepankan pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Guna mewujudkan itu, kurikulum baru ini tidak ada lagi kotak jurusan ilmu sosial, alam, dan bahasa di jenjang SMA. Di kelas XI dan XII, kata Anindito, murid bisa bebas memilih kombinasi mata pelajaran yang diminati, dan/atau yang mendukung cita-citanya.

“Siswa yang bercita-cita menjadi arsitek, misalnya, tak perlu ikut kelas biologi. Dalam hal ini, siswa punya kesempatan yang lebih luas guna mengembangkan minat dan bakatnya masing-masing,” kata Anindito seperti dikutip dari Koran Tempo edisi 25 Desember 2021

Aturan mengenai kebebasan dalam memilih mata pelajaran ini lebih lanjut tertuang dalam Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Di situ dijelaskan, khusus dalam kurikulum SMA, siswa yang duduk di kelas X akan mengikuti mata pelajaran seperti yang ada di SMP (mata pelajaran umum).

Advertising
Advertising

Namun, sekolah dapat juga menentukan pembagian muatan pelajaran IPA dan IPS pada kelas X tersebut. Ketika menginjak kelas XI, barulah siswa dapat menentukan mata pelajaran pilihannya sendiri, sesuai dengan minat dan bakatnya.

Dilansir dari kemdikbud.go.id, kurikulum prototipe merupakan lanjutan dari kurikulum masa khusus pandemi Covid-19 atau kurikulum darurat pada Agustus 2020. Sehingga kurikulum prototipe ini dirancang sebagai opsi kebijakan kurikulum dalam merespons pemulihan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19.

Dengan begitu, kata Anindito, sekolah dipersilahkan untuk menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan sekolah. Alias kurikulum prototipe dalam pelaksanaannya masih bersifat opsional.

“Kurikulum prototipe hanyalah sebagai tambahan aksi. Bagi satuan pendidikan yang tetap menerapkan kurikulum 2013, silakan. Sekolah yang sudah menggunakan kurikulum darurat juga silakan memilih, apakah akan tetap menerapkan kurikulum darurat atau kurikulum prototipe,” kata dia sebagaimana dikutip dari kemdikbud.go.id, Kamis, 23 Desember 2021.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Zulfikri Anas, memaparkan kurikulum prototipe memiliki beberapa keunggulan. Pertama, pengembangan kemampuan non teknis. Artinya, guru dapat memberikan proyek kepada siswa yang sifatnya lintas mata pelajaran.

Kedua, berfokus pada materi esensial. Hal ini dimaksudkan, agar para siswa tidak tertinggal dalam kompetensi dasar. Ketiga, guru lebih fleksibel, yakni dalam hal mengajar yang sesuai dengan kemampuan muridnya serta melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Asosiasi Guru Sarankan Kemendikbudristek Matangkan Kurikulum Prototipe

Berita terkait

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

9 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Nomor 1/2021 Soal Syarat Usia Peserta Didik Baru dari TK hingga SMA, Masuk SD Umur Berapa?

10 hari lalu

Permendikbud Nomor 1/2021 Soal Syarat Usia Peserta Didik Baru dari TK hingga SMA, Masuk SD Umur Berapa?

Setiap periode penerimaan peserta didik baru, usia masuk sekolah anak selalu jadi perbincangan. Berikut Permendikbud Nomor 1/2021 mengaturnya.

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

12 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

12 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya

P2G: Sekolah dengan Kurikulum Merdeka Alami Penurunan Jumlah Siswa yang Diterima SNBP 2024

17 hari lalu

P2G: Sekolah dengan Kurikulum Merdeka Alami Penurunan Jumlah Siswa yang Diterima SNBP 2024

Terjadi penurunan jumlah siswa angkatan pertama kurikulum merdeka yang diterima jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

18 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

19 hari lalu

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.

Baca Selengkapnya

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

19 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

24 hari lalu

20 Persen Sekolah Belum Menerapkan Kurikulum Merdeka, Kemendikbudristek Lakukan Ini

Untuk mendorong sekolah menerapkan kurikulum merdeka, Kemendikbudristek membuat sejumlah program.

Baca Selengkapnya

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

31 hari lalu

56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.

Baca Selengkapnya