Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin ovid-19 Sinovac setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 18 April 2021. Jutaan vaksin tersebut selanjutnya dibawa ke Bio Farma Bandung sebelum didistribusikan ke kota dan kabupaten di Indonesia. ANTARA/Muhammad Iqbal
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kementerian Kesehatan telah mendeteksi lima kasus probable Omicron. Kasus tersebut melibatkan pelaku perjalanan internasional dari warga negara Indonesia dan warga asing.
Lima orang probable Omicron itu di antaranya dua kasus dari warga Indonesia yang baru pulang dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet. Tiga kasus probable lainnya warga asing asal Cina yang berkunjung ke Manado dan sekarang sedang dikarantina.
Sebelumnya, kasus pertama Covid-19 dari varian Omicron ditemukan di Indonesia. Kasus tersebut terdeteksi dari pekerja kebersihan di Wisma Atlet, Jakarta.
Sejauh ini Kemenkes telah meningkatkan presentasi pemeriksaan sampel genom sekuensing dari seluruh kasus konfirmasi yang terjadi di Indonesia. Tujuannya untuk mendeteksi dini potensi transmisi komunitas Omicron.
"Standar whole genome sequencing (WGS) biasanya 5 persen, sekarang kita mau lakukan 10 persen. Semua kasus konfirmasi kita lakukan WGS," kata Menkes.
Upaya berikutnya adalah meningkatkan penggunaan reagen PCR menggunakan S-gene target failure (SGTF) agar Omicron bisa diketahui lebih cepat. "Sebab SGTF ini bisa memberikan marker atau indikasi dini bahwa kalau PCR positif kemungkinan besar Omicron," katanya.
Budi mengatakan metode PCR SGTF lebih cepat mendeteksi dini Omicron bila dibandingkan metode WGS. "Tes PCR hasilnya bisa kita peroleh empat sampai enam jam. Untuk genom sekuensing masih butuh lima sampai tujuh hari," kata Menkes Budi.
Menkes Soroti Kecukupan Gizi Makan Siang Gratis Rp 15 Ribu, Ini Kata Airlangga
59 hari lalu
Menkes Soroti Kecukupan Gizi Makan Siang Gratis Rp 15 Ribu, Ini Kata Airlangga
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi Menkes Budi Gunadi Sadikin yang menyoroti kecukupan gizi program makan siang gratis yang diperkirakan sebesar Rp 15 ribu per anak.