UNESCO Tetapkan Gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 16 Desember 2021 13:10 WIB

Warga Rusia tampil memainkan instrumen gamelan dan beberapa tarian tradisional Indonesia serta vokal gending Jawa dalam acara Pertunjukan Budaya Indonesia untuk Memperingati Hari Kartini 2021. Sumber: dokumen KBRI Moskow

TEMPO.CO, Jakarta - United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan gamelan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda pada 15 Desember 2021. Hal tersebut membuat gamelan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ke-12 yang ditetapkan oleh Komite Konvensi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Sebelum gamelan, beberapa Warisan Budaya Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO, seperti pencak silat, wayang, keris, dan sebagainya.

Berbagai nilai-nilai budaya yang unik dan luhur melatarbelakangi penetapan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Dilansir dari bisnis.com, Komite Konvensi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO menggali berbagai sejarah dan filosofi yang ada di balik gamelan sebagai salah satu pertimbangan untuk menetapkannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda. UNESCO menemukan bahwa gamelan bukan hanya instrumen kesenian semata, melainkan juga instrumen yang mengajari berbagai hal, seperti sikap saling menghormati, mencintai, dan peduli satu sama lain.

Selain itu, gamelan selama ini juga kerap digunakan untuk berbagai acara sakral, seperti upacara atau perayaan. Hal tersebut membuat gamelan memiliki nilai filosofis yang lebih kompleks dan menarik dibandingkan warisan budaya lainnya. Gamelan juga kerap ditampilkan dalam berbagai artefak dan karya seni, seperti relief di Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Hal tersebut membuktikan bahwa gamelan juga merupakan Warisan Budaya Tak Benda yang telah ada sejak lama, yakni sejak 404 Masehi.

Nadiem Makarim, Mendikbudristek, mengungkapkan ditetapkannya gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda mampu membuat nilai-nilai gamelan diwariskan untuk generasi-generasi selanjutnya. Dilansir dari kemlu.go.id, Nadiem mengungkapkan bahwa Indonesia akan terus mengembangkan dan menyebarluaskan pengaruh gamelan ke seluruh dunia. Hingga kini, gamelan dikenal sebagai salah satu alat musik tradisional yang membawa pengaruh besar bagi dunia musik internasional.

Selain alat musik dan warisan budaya, gamelan selama ini juga dimanfaatkan sebagai instrumen diplomasi. Dilansir dari kemlu.go.id, Duta Besar RI untuk Perancis, Andorra, Monako dan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar, menyampaikan bahwa Gamelan telah lama dimanfaatkan sebagai aset Diplomasi. Ia mengungkapkan bahwa gamelan selanjutnya akan terus dipromosikan melalui berbagai aktivitas seperti pembelajaran Gamelan untuk masyarakat asing dan pertukaran budaya.

Advertising
Advertising

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Gamelan Indonesia Keliling Amerika, Ketahui Apa Misinya

Berita terkait

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

1 hari lalu

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?

Baca Selengkapnya

Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

1 hari lalu

Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

UNESCO tetapkan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World. Manuskrip ini ditulis Naali Sutan Chaniago, putranya.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

1 hari lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

3 hari lalu

Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi

Baca Selengkapnya

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

4 hari lalu

SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

Dua pusat pembelajaran yang dibangun SEVENTEEN dan UNESCO dari donasi SEVENTEEN Going Together

Baca Selengkapnya

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

5 hari lalu

Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

Manuskrip atau naskah Tombo Tuanku Imam Bonjol yang ditulis anaknya ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

7 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

8 hari lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

9 hari lalu

Universitas Brawijaya Akan Buka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin Cina

Universitas Brawijaya akan membuka Rumah Budaya Indonesia di Tianjin, China untuk mendorong pengenalan bahasa

Baca Selengkapnya

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

9 hari lalu

Naskah Tuanku Imam Bonjol Ditetapkan Sebagai Memory Of The World, Sempat Hilang 23 Tahun

Naskah Tuanku Imam Bonjol pernah tidak diketahui keberadaannya selama 23 tahun, ditemukan kembali pada 2014.

Baca Selengkapnya