Cara Perguruan Tinggi Swasta Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

Rabu, 15 Desember 2021 08:57 WIB

Ilustrasi mahasiswa di kampus. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Perguruan tinggi swasta memiliki harus bertahan di masa pandemi Covid-19. Kampus swasta yang mengandalkan pemasukan utama dari uang kuliah mahasiswa, harus memutar otak agar tetap memiliki daya saing dan daya tarik di masa pandemi ini.

"Kami harus kreatif, terutama dalam hal mitigasi finansial dan mitigasi akademik," ujar Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Muchlas, saat menjadi pembicara dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan Paragon Technology and Innovation, Selasa, 14 Desember 2021.

Untuk mitigasi finansial misalnya, Muchlas mengatakan kampus harus memilih antara pengembangan program kampus atau kesejahteraan dosen. "Saya memilih kesejahteraan dosen, walaupun kami harus men-downgrade beberapa program universitas," tuturnya.

Pandemi ini, kata Muchlas, banyak mengganggu usaha kampus dalam melakukan inovasi program guna menarik minat masyarakat. Strategi UAD untuk mempromosikan diri saat ini, hanyalah lewat berita-berita baik yang disebarkan. "Kami memperbaiki kinerja internal, lalu kami penetrasi di sana," ujar dia.

Per Januari 2021 misalnya, lembaga pemeringkatan Webometrics Ranking of World Universities menempatkan UAD Yogyakarta masuk dalam peringkat 27 yang berhasil masuk jajaran kampus terbaik versi Webometrics per Januari 2021. UAD juga menempati peringkat ke-28 versi Scimago Institutions Rankings se-Indonesia.

Dari hampir 30 ribu mahasiswa yang terdaftar, ujar Muchlas, saat ini ada 26.800 mahasiswa aktif. UAD juga masih menarik mahasiswa asing. Lebih dari 1.000 mahasiswa asing berkuliah di sana. "Ada yang dari Hongaria, Polandia, Mesir, Malaysia, Cina, dll. Tapi paling banyak dari Cina, sekitar 80 persen," ujar dia.

Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Maskuri juga tak menampik dampak pandemi Covid-19 bagi kampusnya. "Perguruan tinggi di era pandemi seperti sekarang ini, paling tidak kami berusaha untuk tetap bertahan, syukur-syukur bisa berkembang," ujarnya di acara yang sama.

Menurut Maskuri, kampusnya sudah dibekali tujuh modal untuk bisa bertahan dan berkembang dalam berbagai kondisi.

Pertama, modal intelektual. Modal kedua adalah kemampuan manajerial. Unisma mengembangkan konsep wirausaha (entrepreneur society) melalui pendidikan dan/atau pelatihan manajemen, leadership, dan entrepreneurship. Konsep ini diyakini akan tetap menarik minat mahasiswa, terutama saat pandemi ini.

Modal ketiga adalah modal sosial. Unisma menyediakan berbagai wadah untuk mahasiswa bisa berkolaborasi dengan banyak pihak dan juga memberi keleluasaan pada mahasiswa membentuk laboratorium-laboratorium baru, yang kemudian pendanaannya dibantu oleh kampus.

"Laboratorium-laboratorium yang yang didirikan oleh mahasiswa itu kami biayai bisa sampai Rp10-15 juta per proposal. Unisma itu mahasiswanya kurang lebih sekitar 16.000," ujar dia.

Keempat, modal jejaring (networking). Kelima, kemampuan teknologi informasi. Keenam adalah modal spiritual. "Terakhir, modal finansial. Saya menempatkan finansial di urutan terakhir, karena jika enam modal di atas dikuasai, maka modal finansial akan datang dengan sendirinya," ujar dia.

Di era pandemi ini, ujar Maskuri, Unisma sama sekali tidak memotong gaji dosen dan karyawan, justru bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Unisma bahkan bisa membebaskan lahan sampai 84 hektare dengan biaya miliaran. "Ini berkat tujuh modal di atas tadi, yang melahirkan kepercayaan masyarakat sebagai kunci utama," ujar dia soal cara bertahan Perguruan Tinggi Swasta.

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

13 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

1 hari lalu

BEM UB Kritik Tanggapan Rektorat Soal Kenaikan UKT: Bantuan Keuangan Bukan Solusi

BEM UB mengkritik tanggapan rektorat yang menyebutkan bantuan keuangan dan pengajuan keringanan adalah solusi atas kenaikan UKT.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

2 hari lalu

Cerita Mahasiswa Undip Ngadu ke Rektor soal UKT hingga Fasilitas Kampus

Mahasiswa Undip Semarang mengaku telah berdiskusi dan memberikan kritik kepada pihak kampus soal permasalahan Uang Kuliah Tunggal alias UKT.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Protes Mahasiswa Hingga Politisi Karena UKT Mahal

2 hari lalu

Ragam Reaksi Protes Mahasiswa Hingga Politisi Karena UKT Mahal

Berbagai reaksi muncul dari berbagai pihak, perdebatan terkait kenaikan UKT tinggi masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

2 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT Terjadi di Kampus Berstatus PTNBH, Ini Daftarnya

3 hari lalu

Kenaikan UKT Terjadi di Kampus Berstatus PTNBH, Ini Daftarnya

Kampus PTNBH mengalami kenaikan biaya UKT imbas peraturan Menteri Kepmendikbudristek. Ini daftar kampusnya.

Baca Selengkapnya

Soal Mahasiswa dengan Orang Tua PNS Pasti Dapat UKT Tinggi, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

3 hari lalu

Soal Mahasiswa dengan Orang Tua PNS Pasti Dapat UKT Tinggi, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek merespons isu soal isu mahasiswa dengan orang tua yang bekerja sebagai PNS dipukul rata mendapat UKT tertinggi.

Baca Selengkapnya

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

4 hari lalu

Bahas Tugas KPK di Depan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Nawawi Pomolango Singgung Program Makan Siang Gratis

Pimpinan KPK Nawawi Pomolango menyinggung program makan siang gratis yang digadang-gadang presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Kembali Diminta Mengajar Program Doktor di Universitas Jayabaya

4 hari lalu

Bamsoet Kembali Diminta Mengajar Program Doktor di Universitas Jayabaya

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, kembali diminta untuk mengajar program doktor (S3) ilmu hukum di Universitas Jayabaya, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

4 hari lalu

Apakah Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Masih Wajib Bayar UKT? Ini Penjelasannya

Apakah mahasiswa penerima KIP Kuliah masih harus membayar UKT atau SPP per semester?

Baca Selengkapnya