Harta Melonjak, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Beli Rumah Miliaran di Cibubur

Senin, 6 Desember 2021 09:58 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron (tengah) didampingi Pelaksana tugas Kepala Biro Sumber Daya Manusia Yonathan Demme (kiri) dan Plt Juru Bicara Ali Fikri (kanan) memberikan keterangan pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 5 Agustus 2021. KPK menyatakan keberatan atas Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Ombudsman RI mengenai proses alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN) melalui tes wawasan kebangsaan (TWK). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kekayaan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Ghufron terus bertambah. Sering ikut lelang rumah untuk dijual kembali.

++++

Rumah berkelir putih di Perumahan Kavling Cibubur Indah Blok E Nomor 3, Ciracas, Jakarta Timur itu nampak tidak berpenghuni saat Tempo menyambanginya pada Rabu, 1 Desember 2021. Semak belukar tumbuh subur di halaman rumah seluas 675 meter persegi itu. Di salah satu sisi pagar besi, terpajang spanduk bertuliskan rumah itu dilelang dengan harga Rp 3,445 miliar.

Seorang warga yang ditemui Tempo mengatakan melihat beberapa orang datang menengok rumah itu sekitar 3 bulan lalu. Salah satunya mengaku sebagai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi. Tempo menunjukkan foto Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron kepada warga tersebut. Dia mengenalinya. “Kalau saya perhatikan, kayanya mirip,” kata dia saat ditemui Tempo di sekitar lokasi, Rabu, 1 Agustus 2021.

Rumah tersebut dilelang melalui lelang.go.id pada Kamis, 19 Agustus 2021. Pelelangan rumah dua lantai itu disiarkan melalui iklan salah satu media cetak pada 5 Agustus 2021. Harga limit pelelangan rumah adalah Rp 3,945 miliar. Dan pemenang lelang itu adalah Nurul Ghufron.

Advertising
Advertising

Salah satu aset milik Nurul Ghufron di Cibubur, Jakarta Timur. TEMPO/Mirza

Selain rumah di Cibubur, tahun ini Ghufron juga membeli rumah baru lewat lelang. Rumah tersebut berlokasi di Central Park Kota Wisata, Kecamatan Gunung Putri, Bogor Jawa Barat. Lelang dilakukan pada Agustus 2021 dengan harga pembukaan Rp 2,65 miliar.

Ghufron mengakui membeli kedua rumah tersebut. Dia menolak menyebutkan harga yang dia bayar untuk kedua rumah tersebut. Dia mengatakan membeli dua rumah itu di harga yang lebih rendah dari penawaran awal, karena dalam lelang dua rumah itu tidak laku. “Anda cek saja rumah yang saya beli itu, rusak semua,” ujar dia lewat sambungan telepon.

Ghufron mengatakan sudah sering mengikuti lelang aset, bahkan sebelum menjabat pimpinan KPK. Tak cuma rumah, dia beberapa kali membeli kendaraan bermotor bekas. Rumah dan kendaraan itu, kata dia, dibeli dalam keadaan rusak. Dia memperbaiki rumah dan kendaraan itu untuk djual kembali. “Sejak di Jember saya sering membeli aset lelang untuk dijual-belikan,” kata dia

Sebelum membeli kedua rumah tersebut, Ghufron sudah memiliki 13 properti. Kepemilikan properti itu dapat dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dia setor ke KPK untuk tahun 2020. Dalam laporan itu, Ghufron memiliki 11 rumah dan bangunan di Jember dan dua di Jakarta Selatan. Nilai seluruh properti itu ditaksir mencapai Rp 11,08 miliar. Harta berupa properti mendominasi kekayaan Ghufron yang melaporkan total harta kekayaannya sebanyak Rp 13,4 miliar pada 2020.

Jumlah harta Ghufron pada 2020 meningkat lebih dari Rp 4 miliar dibandingkan setahun sebelumnya. Saat awal menjabat pimpinan KPK pada 2019, Ghufron melaporkan jumlah hartanya sebanyak Rp 9,23 miliar. Kepemilikan properti juga mendominasi hartanya. Ghufron melaporkan memiliki 12 tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 8,22 miliar.

Sementara saat masih menjabat Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember pada 2018, Ghufron memiliki harta sabanyak Rp 6,7 miliar. Saat itu, dia memiliki 11 properti dengan harga seluruhnya Rp 6,3 miliar.

Kepemilikan properti itu meningkat tajam, dibandingkan dengan yang dimilikinya pada 2017. Saat itu, Nurul Ghufron melaporkan memiliki 3 properti di Jember dengan nilai Rp 1,16 milar. Pada 2015, Ghufron baru memiliki dua tanah dan bangunan dengan total nilai harta sebanyak Rp 712 juta.

Baca juga: LHKPN Nurul Ghufron Makin Tajir Setelah Jadi Pimpinan KPK

Berita terkait

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

1 menit lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

1 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

4 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

9 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

1 hari lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

1 hari lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya