TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satgas Humas Nemangkawi Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal menduga SMAN 1 Oksibil dibakar oleh kelompok kriminal bersenjata yang tidak suka melihat pemuda Oksibil bersekolah dan berpikir untuk memajukan Papua. "KKB ini tidak setuju lihat pendidikan maju sehingga terjadi pembakaran sebelum subuh di SMAN 1 Oksibil," kata Kamal dalam keterangan tertulis, Minggu, 5 Desember 2021.
Menurut Kamal Satgas Nemangkawibersama Polres Pegunungan Bintang dan Satgas Pamrahwan menerima laporan kebakaran SMAN 1 Oksibil di Jalan Yapimakot, Kampung Esipding Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, pukul 05.30 WIT.
Pukul 06.44 WIT Wakapolres Pegunungan Bintang bersama personel tiba di lokasi dan langsung mengecek tempat kejadian kebakaran. "Petugas lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)," kata Kamal.
Dari hasil olah TKP, diketahui kebakaran di SMA Negeri 1 Oksibil diduga terjadi pada pukul 04.00 WIT. Jarak Polres dengan TKP sekitar 10 Km menuju arah Distrik Serambakon. Terdapat dua bangunan sekolah yang terbakar, terdiri atas tiga ruang kelas, satu ruang kantor, dan 1 ruang guru. "Kompleks SMAN 1 Serambakon ini terdiri atas 11 unit bangunan yang terbuat dari kayu atau papan," kata Kamal.
Dugaan keterlibatan KKB sebagai pelaku pembakaran, kata Kamal, didasarkan pada keterangan warga yang melihat beberapa orang membawa senjata api dan alat perang melintas tak lama setelah bangunan sekolah terbakar. "Polres Pegunungan Bintang masih melakukan penyelidikan lebih Lanjut," kata Kamal.
Sebelumnya Kapolres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito membenarkan adanya pembakaran terhadap salah satu bangunan SMAN 1 Oksibil. "Memang benar ada pembakaran terhadap salah satu bangunan di SMAN 1, dan anggota sudah melakukan olah TKP," kata Cahyo.
Dari hasil pengecekan lokasi, ia menduga KKB sengaja membakar sekolah untuk memancing aparat keamanan, karena di sekitar lokasi terdapat jejak-jejak kaki. "Kami menduga para pelaku sengaja memancing, dan bila aparat keamanan langsung merespons maka mereka akan menembaki dari ketinggian," kata Cahyo.