Pendekatan Baru Panglima Andika Tangani Papua: Satgas TNI Jalankan Tugas Pokok

Reporter

Dewi Nurita

Sabtu, 4 Desember 2021 22:16 WIB

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan pers saat meninjau kesiapan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dalam pelaksanaan KTT G20 di Badung, Bali, Jumat, 26 November 2021. KTT G20 akan berlangsung pada awal tahun 2022. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan sejumlah kebijakan baru ihwal penanganan wilayah Papua. Di antaranya, Andika memerintahkan seluruh satuan tugas atau Satgas TNI di Papua kembali menjalankan tugas pokok dan fungsi organik.

"Presiden sudah sejak awal menginginkan kegiatan di Papua ini benar-benar normal," ujar Andika dikutip dari kanal YouTube Puspen TNI, Sabtu, 4 Desember 2021.

Dengan demikian, Angkatan Darat diperintahkan menjalankan tugas Komando Distrik Militer (Kodim) bersama jajaran Komando Rayon Militer di bawahnya, dengan titik berat pembinaan teritorial dan komunikasi sosial.

Untuk Satgas yang dari unsur Angkatan Udara, menjadi bagian dari Pangkalan Udara (Lanud), dengan tugas pokok menjalankan tugas-tugas Lanud yang titik beratnya pada pembinaan potensi kedirgantaraan dan komunikasi sosial.

Untuk Satgas yang berasal dari Angkatan Laut juga menjadi bagian dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) yang menjalankan tugas pokok dan fungsi Lanal dengan titik berat pada potensi kemaritiman dan komunikasi sosial.

Advertising
Advertising

Dengan demikian, ujar Andika, gelar operasi Satgas TNI AD, AU dan AL di Papua sama dengan yang ada di daerah lain di seluruh Indonesia. "Perintah dari saya untuk melakukan beberapa perubahan itu sudah saya keluarkan sejak 27 November," ujar Andika.

Dengan Satgas yang beroperasi normal, Andika meyakini akan tercipta kondisi keamanan yang lebih baik. Wilayah Papua, ujar Andika, harus diperlakukan sama dengan daerah-daerah lain.

"Sebagai contoh, operasi Mabes TNI dalam dua tahun di Papua berhasil mendapatkan 111 pucuk senjata. Tapi di Sumatera, dalam kurun waktu yang sama senjata yang diperoleh 160 pucuk, bahkan di Kalimantan ada Kodam yang mendapatkan 516 senjata, juga ada yang mendapatkan 620 senjata. Padahal gelar kekuatan mereka normal," ujar Andika.

Kendati gelaran normal, ujar Andika, tidak pernah terdengar kerusuhan di daerah-daerah lain.

"Pernahkah kita mendengar hiruk pikuk penggunaan kekerasan di tempat itu? hampir tidak ada. Artinya, dengan kekuatan normal, kita bisa membantu tanpa ada pihak yang harus menjadi korban. Oleh karena itu, saya memiliki keyakinan kita bisa melakukan hal yang sama di sini dengan menggunakan konsep gelar satuan yang normal," tuturnya.

DEWI NURITA

Baca: TPNPB Akui Tembak 2 Anggota TNI di Suru-suru Papua

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

5 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

8 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

8 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

9 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

10 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

11 jam lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

12 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

12 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

13 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya