Andika Perkasa Janji Pakai Pendekatan Humanis di Papua, KNPB: Basi, Lagu Lama

Sabtu, 27 November 2021 10:47 WIB

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (tengah) didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (depak kiri) dan Wakil KSAL Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono (depan kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat berkunjungan ke Mabes TNI AL di Cilangkap, Jakarta, Senin, 22 November 2021. Kunjungan Panglima TNI tersebut dalam rangka memulai orientasi tugas dan mengetahui lebih lanjut mengenai Angkatan Laut. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara nasional Komite Nasional Pembebasan Papua Barat (KNPB) Ones Suhuniap, mengatakan tak mempercayai janji Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, untuk menggunakan pendekatan yang lebih humanis di Tanah Papua.

Bagi Ones, janji Andika itu hanya pencitraan semata. "Pernyataan seperti ini basi, lagu lama, di media bicara demikian tetapi kenyataan di Papua beda," kata Ones dalam keterangan tertulis, Sabtu, 27 November 2021.

Ones mengatakan selama ini, kasus kekerasan terhadap rakyat Papua selalu melibatkan anggota TNI. Misalnya, perang TPN-PB dengan TNI/Polri di Intan Jaya, Nduga, Maybrat, Pegunungan Bintang, Puncak Papua, hingga Yahukimo. Banyak di antara korban adalah warga sipil.

Jika ingin membangun pendekatan humanis di Papua, Ones mengatakan Andika harus secara kongkret menarik 84 ribu prajurit militer yang saat ini ada di Papua. "Jika tidak, maka pernyataan itu hanya pola lama, bukan baru. Orang Papua tahu bahwa Jakarta itu bicara lain tindakan lain," kata Ones.

Bagi dia, TNI/Polri adalah alat negara yang menjadi turunan tangan pemerintahan. Karena itu, yang memiliki otoritas untuk menyelesaikan konflik Papua adalah Presiden Joko Widodo. Ones mendorong Jokowi memiliki kemauan politik untuk berunding dengan aktor-aktor konflik politik di Papua seperti. PBB diajak sebagai pihak ketiga untuk memediasi.

Advertising
Advertising

"Merekalah yang harus diajak untuk memperundingkan solusi damai. Karena sejak Repelita1969 zaman Soeharto hingga Zaman Otsus 2021, pola pendekatan pembangunan gagal atasi politik yang berdarah-darah ini," kata Ones.

Jika tetap seperti ini, Ones mengatakan berbagai langkah yang dilakukan pemerintah Jokowi hanya akan dianggap sebagai upaya memuluskan otsus dan pemekaran untuk membuka ruang investasi, dan eksplorasi emas di Blok Wabu, serta investasi lainya.

"Jadi kami tidak percaya pendekatan humanisme tersebut, pernyataan seperti ini sudah biasa dan basi. Orang Papua sudah muak dengan janji palsu Jakarta," kata Ones mengkritik janji Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin Minta Andika Perkasa Pantau Perkembangan Papua

Berita terkait

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

11 jam lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

12 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

14 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

17 jam lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

21 jam lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

1 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya