Muktamar NU, Pengamat Minta Kubu Said Aqil dan Yahya Staquf Tak Saling Curiga

Reporter

Tempo.co

Senin, 22 November 2021 19:30 WIB

Suasana rapat pleno dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, 27 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya Kacung Marijan meminta kubu calon Ketua Umum PBNU inkumben Said Aqil Siradj dan kubu Yahya Staquf tidak saling curiga. Kalau semua pihak mengedepankan keterbukaan, kata Kacung, akan lebih mudah mencari jalan keluar.

Pernyataan Kacung menanggapi dua kubu calon ketua umum yang berbeda pendapat dalam pelaksanaan Muktamar NU ke-34 di Lampung. Kubu Said Aqil ingin memundurkan jadwal muktamar yang semula direncanakan digelar pada 23-25 Desember 2021 menjadi 2 Januari 2022. Musababnya, pemerintah menerapkan PPKM level 3 selama masa Natal dan Tahun Baru.

Sebaliknya kubu Yahya Staquf meminta pelaksanaan muktamar dimajukan pada 17-19 Desember 2021. “Memang keputusan Munas Alim Ulama NU, Muktamar 34 dilaksanakan pada 2021,” kata Kacung yang juga Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama saat dihubungi, Senin, 22 November 2021.

Menurut Kacung dua arus besar yang menginginkan muktamar dipercepat atau dimundurkan bisa berunding secara baik-baik. Pertimbangan yang perlu dibahas, selain keputusan Munas Alim Ulama, juga masalah faktor kesiapan panitia penyelenggara dan peserta muktamar. “Kalau ada perbedaan, tinggal dicari jalan keluarnya. Misalnya mempertimbangkan saran-saran dari para kiai sepuh dan otoritatif,” ujar Kacung.

Kacung menyarankan dua kubu sebaiknya mengedepankan dialog, argumentatif dan olah batin. Sebab, kata Kacung, tantangan NU ke depan semakin kompleks. Sehingga dibutuhkan kebersamaan dalam mengelolanya. NU, misalnya, butuh cetak biru untuk memasuki usia satu abad. NU juga perlu lebih mandiri dan hadir di tengah-tengah umat secara lebih riil. “Ini butuh kerja serius dan kebersamaan,” tutur Kacung.

Ihwal alasan memajukan atau memundurkan jadwal muktamar sebagai langkah politis agar calon yang didukung menang, Kacung mengaku belum melihat ke arah sana. Menurut dia sinyalemen tersebut hanya analisa kasar dan spekulatif. “Harusnya yang dikedepankan soal keberlangsungan dan kebaikan organisasi,” kata Kacung soal persaingan Said Aqil dan Yahya Staquf.

Baca Juga: Muktamar NU Diundur atau Dipercepat, Said Aqil: Keputusannya di Rapat PBNU

Berita terkait

Soal Laporkan Suswono ke Polisi, GP Ansor Sebut Sejumlah Kiai Tak Setuju

1 hari lalu

Soal Laporkan Suswono ke Polisi, GP Ansor Sebut Sejumlah Kiai Tak Setuju

GP Ansor DKI berencana melaporkan Suswono ke Polda Metro Jaya pada Rabu ata

Baca Selengkapnya

Prabowo Pilih Irfan Yusuf Hasyim Bakal Jadi Ketua Badan Haji dan Umroh, Berikut Profil Cucu Pendiri NU

16 hari lalu

Prabowo Pilih Irfan Yusuf Hasyim Bakal Jadi Ketua Badan Haji dan Umroh, Berikut Profil Cucu Pendiri NU

Cucu pendiri NU, Irfan Yusuf Hasyim digadang-gadang menjadi Kepala Badam Haji dan Umrah pada pemerintahan Prabowo-Gibran. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

PBNU Ajak Masyarakat Dukung Pemerintahan Prabowo

17 hari lalu

PBNU Ajak Masyarakat Dukung Pemerintahan Prabowo

Prabowo Subianto, kata Yahya Staquf, dinilai menjadi figur yang telah mampu membangkitkan harapan-harapan secara rinci,

Baca Selengkapnya

Selebritas Raffi Ahmad, Giring, dan Gus Miftah dalam Audiensi Prabowo

18 hari lalu

Selebritas Raffi Ahmad, Giring, dan Gus Miftah dalam Audiensi Prabowo

Prabowo panggil lebih dari 100 orang dalam audiensi calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala bada. Terdapat Raffi Ahmad, Giring, dan Gus Miftah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Panggil Gus Miftah ke Kertanegara, Berikut Tanggapan Pengamat Politik Soal Kedekatan Keduanya

19 hari lalu

Prabowo Panggil Gus Miftah ke Kertanegara, Berikut Tanggapan Pengamat Politik Soal Kedekatan Keduanya

Prabowo memanggil Gus Miftah ke Kertanegara. Ia pernah disoroti pengamat tentang dukungannya untuk presiden terpilih ini dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Dapat Izin Tambang, NU dan Muhammadiyah Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

21 hari lalu

Setelah Dapat Izin Tambang, NU dan Muhammadiyah Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo

Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil 49 nama calon menteri, terlihat beberapa di antaranya merupakan petinggi NU dan Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

PBNU Nonaktifkan Pengurus yang Jadi Peserta Aktif Pilkada 2024

23 hari lalu

PBNU Nonaktifkan Pengurus yang Jadi Peserta Aktif Pilkada 2024

PBNU minta warga dan pengurus menjadikan "Sembilan Pedoman Berpolitik Warga NU" sebagai landasan dalam menjalankan aktivitas politik masing-masing.

Baca Selengkapnya

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Berikut Profil Umar Wahid

26 hari lalu

Adik Gus Dur Jadi Ketua Tim Pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, Berikut Profil Umar Wahid

Adik Gus Dur menjadi ketua tim pemenangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi di Pilkada Jateng 2024. Berikut profil Umar Wahid Hasyim.

Baca Selengkapnya

Aturan Izin Tambang Ormas Digugat ke MA

34 hari lalu

Aturan Izin Tambang Ormas Digugat ke MA

Sejumlah lembaga dan individu mengajukan gugatan uji materi soal aturan izin tambang ormas yang diteken Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kubu Pro dan Kontra Muktamar Luar Biasa NU Sama-sama Keras, Pengamat Minta Kiai Netral dan Dituakan Turun Tangan

45 hari lalu

Kubu Pro dan Kontra Muktamar Luar Biasa NU Sama-sama Keras, Pengamat Minta Kiai Netral dan Dituakan Turun Tangan

Menurut salah satu inisiator, pelaksanaan Muktamar Luar Biasa NU dijadwalkan digelar akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya