Elektabilitas Tokoh dan Partai Politik Bermunculan, Bedanya dengan Popularitas?

Reporter

Tempo.co

Jumat, 19 November 2021 17:07 WIB

Elektabilitas Ganjar Pranowo Saingi Anies dan Prabowo

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini persoalan elektabilitas tokoh politik digadang-gadang. Begitupun elektabilutas partai. Tak mengherankan, karena Pemilu Pilpres relatif 3 tahun lagi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan elektabilitas sebagai tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas sering dikaitkan dengan pimpinan. Tetapi, elektabilitas sebenarnya dapat diterapkan juga pada barang, jasa, bahkan organisasi.

Namun, memang biasanya elektabilitas erat kaitannya dengan seseorang, khususnya pemimpin. Hal ini karena seorang pimpinan tersebut sudah populer di kalangan tertentu yang kemudian dihubungkan dengan jabatan yang dipegang. Kepopuleran pada seorang figur sering dikaitkan dengan apa yang telah dia lakukan semasa menjabat.

Menurut Abramowitz dalam artikel yang ditulis oleh Wibowo di Jurnal Akuntansi dan Keuangan Fakultas Bisnis UKDW, elektabilitas berhubungan dengan kemampuan seorang kandidat untuk mempengaruhi persepsi dari para pemilih untuk memilih dirinya pada saat waktu pemilihan dilaksanakan.

Karena elektabilitas yang erat kaitannya dengan popularitas, maka seorang yang populer memiliki elektabilitas yang tinggi. Kepopuleran dari seorang tokoh juga dapat didukung oleh adanya ekspos dari sebuah media.

Advertising
Advertising

Meskipun elektabilitas erat kaitannya dengan popularitas, tetapi keduanya memiliki perbedaan. Akram Nur dalam artikelnya di laman scribd.com menyebutkan bahwa elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan. Elektabilitas sering dibicarakan menjelang adanya pemilihan umum. Banyak partai politik ataupun politisi yang mati-matian meningkatkan elektabilitasnya menjelang pemilihan umum agar dirinya memenuhi kriteria keterpilihan dan juga kepopuleran yang tinggi.

Sedangkan popularitas adalah tingkat keterkenalan di mata publik. Seorang yang populer belum tentu layak untuk dipilih. Dari sini, dapat ditarik kesimpulan mengapa elektabilitas berkaitan erat dengan popularitas. Seseorang yang hanya populer susah untuk dipilih karena belum tentu layak. Sebaliknya, meskipun seseorang memiliki elektabilitas, tetapi karena ia tidak populer, maka dalam pemilihan umum dia tidak akan terpilih.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca: Survei Terbaru Elektabilitas PDIP Turun, ini Penyebabnya

Berita terkait

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

1 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

3 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat

8 hari lalu

Pilkada disebut Permainan Pencitraan, Pengamat: Perlu Dorong Popularitas Kandidat

Menurut Pakar Politik Ujang Komarudin, hal terpenting dalam pilkada adalah elektabilitas para kandidat.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

28 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

28 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

34 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

36 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

37 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

38 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

38 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya