Awasi Kualitas Kopi Lokal, Gubernur Lampung Larang Campur dengan Kopi Impor

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 7 November 2021 23:45 WIB

Mitra petani kopi bersama tim AgriService Nestl Indonesia di perkebunan kopi di Tanggamus, Lampung/Nestle

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi berjanji terus mengembangkan kopi lokal Lampung untuk dunia. Dalam upayanya itu, Arinal berharap masyarakat, khususnya para pengusaha kopi ikut menjaga kualitas kopi Lampung. Salah satu tindakan yang sangat ia larang adalah mencampur kopi lokal dengan kopi impor. "(Kopi Lampung) jangan dicampur dengan kopi Vietnam," katanya pada konferensi pers virtual bertajuk Rayakan 50 Tahun di Indonesia, Nestlé Perkuat Kemitraan untuk Perkebunan Kopi Berkelanjutan pada 4 November 2021.

Arinal mengatakan masih mendapati beberapa petani lokal yang mencampur kopi Lampung yang berkualitas tinggi dengan kopi impor yang kualitas rendah untuk diekspor ke luar negeri. Menurutnya, hal itu bisa membuat rasa khas kopi Lampung kurang terasa. Padahal ia yakin, para pecinta kopi asing, khususnya di Amerika, bisa membedakan kualitas kopi. "Lidah kopi di Amerika sana kan hebat. Bisa membedakan kualitas kopi yang baik dan yang mana yang tidak," katanya.

Ia pun meminta agar para pihak, termasuk Nestle yang bekerja sama dengan para petani kopi lokal, juga mengecek keaslian kopi yang digunakannya. "Cek hasil panen kopi. Harus betul-betul merah," kata Arinal.

Arinal pun mengajak pihak swasta untuk melapor kepadanya bila menemukan ada petani kopi nakal yang berani mencampurkan kopi Lampung dengan kopi impor berkualitas rendah. "Biasanya kan pengusaha lebih tahu apakah saingannya curang atau tidak. Segera kasih tahu saya bila ada yang nakal," katanya.

Cara lain yang Arinal harapkan bisa meningkatkan pamor kopi lokal Lampung adalah dengan menuliskan asal kopi itu di kemasan para pelaku industri. Hal itu juga berlaku pada Nestle. Dengan begitu, Arinal berharap orang-orang akan lebih mudah mengenal kopi yang sedang dikonsumsinya. "Saya percaya seluruh rangkaian kerja sama yang telah terjalin dapat terus mendukung dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi khususnya di Provinsi Lampung. Tapi tolong dong pasang 'Lampung' di kemasan Nestle," katanya.

Advertising
Advertising

Nestle merayakan 50 tahun perusahaan ini hadir di Indonesia. Dalam rangka perayaan ini, Nestlé memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para petani kopi yang telah bermitra dan menghadirkan bahan baku setempat berkualitas untuk memenuhi kebutuhan produksi Nestlé di Indonesia dan global.

Sejak 1994, Nestlé telah bermitra dengan petani kopi lokal di Lampung untuk mendukung produksi kopi yang bertanggung jawab. Melalui tim AgriService, Nestlé Indonesia memberikan pendampingan dan pelatihan, sejalan dengan misi jangka panjang Nestlé untuk mendukung dan mempercepat transisi ke pangan regeneratif, yang bertujuan untuk melindungi dan memulihkan lingkungan untuk generasi mendatang.

Saat ini, tim AgriService Nestlé telah bekerja sama dengan 20 ribu petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat, dengan memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik dan berkelanjutan untuk mengoptimalkan produktivitas dan meningkatkan kualitas biji kopi. Tim AgriService Nestlé juga mendistribusikan bibit kopi unggul yang tahan penyakit, sebagai bagian dari penerapan program global NESCAFÉ Plan, yang diluncurkan di Indonesia pada 2010.

Bermitra dengan GIZ, Nestlé memberikan pendampingan kepada para petani kopi untuk belajar mengelola kebun kopinya sebagai suatu bisnis dan melakukan perkebunan kopi tumpang sari guna membantu petani meningkatkan pendapatannya. Sebanyak 55 kebun percontohan milik petani telah berhasil dibangun bersama para petani dan memberikan hasil yang menggembirakan.

Technical Director Nestlé Indonesia, Jean-Luc DeVuyst mengatakan selama 50 tahun, Nestle fokus untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat, termasuk biji kopi, dan menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi yang aman dan lezat bagi konsumen, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia. "Hingga saat ini, kami melakukan pembelian bahan baku biji kopi sebanyak lebih dari 50.000 ton per tahun atau setara dengan USD 80 juta per tahun. Kemitraan ini merupakan wujud nyata keyakinan kami bahwa untuk mencapai sukses jangka panjang, masyarakat sekitar di mana kami beroperasi juga harus sejahtera. Oleh karena itu, kami ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh mitra petani kopi di Lampung,” kata Jean-Luc DeVuyst.

Baca: Dosen ITB Rancang Bangunan untuk Pengeringan Kopi, Menjebak Sinar Matahari

Berita terkait

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

1 hari lalu

Inilah 5 Minuman yang Bisa Memperlancar BAB

Berikut ini lima minuman kesehatan yang bagus untuk menghilangkan sembelit serta perlancar BAB.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

3 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

4 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Usai Panen di Gorontalo, Jokowi Target Kurangi Impor Jagung

14 hari lalu

Usai Panen di Gorontalo, Jokowi Target Kurangi Impor Jagung

Jokowi berharap produksi komoditas jagung dapat terus meningkat sehingga mengurangi impor.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

14 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

35 hari lalu

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menanggapi imbauan Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman agar Bulog membeli gabah langsung petani.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

36 hari lalu

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

42 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

45 hari lalu

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Harga Beras dan Cabai Turun, Daging Ayam dan Telur Stabil Tinggi

49 hari lalu

Kemendag Sebut Harga Beras dan Cabai Turun, Daging Ayam dan Telur Stabil Tinggi

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim menyatakan bahwa harga cabai dan beras sudah mulai turun. Sedangkan harga daging ayam dan telur masih stabil tinggi.

Baca Selengkapnya