Menurut dia, harga beras untuk jenis C.4, pada minggu sebelumnya seharga Rp 4500 per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 4700 per kilogram, begitu pula jenis Pandan Wangi yang harga semula Rp 5.200 sekarang naik Rp 5.400. Sedangkan beras kualitas terendah, yakni jenis IR semula Rp 4.200 sekarang naik Rp 4.400.
Edi juga menyebutkan, naiknya harga beras sekarang ini disebabkan oleh musim tanam dan perubahan cuaca yang menyebabkan hasil panen padi menurun. “Perubahan musim ini menyebabkan hasil panen menurun, karena banyak hama” kata Edi menjelaskan.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Siti Rohayah, sesama pedagang beras di pasar induk beras Martoloyo Kota Tegal. Menurut dia, selain harga beras naik, saat ini pedagang beras di kota Tegal juga sepi pembeli. “Biasanya satu Minggu penjualan mencapai enam hingga 10 ton, sekarang turun antara 3 hingga 3,5 ton hingga 25 ton” katanya.
Para pedagang beras di pasar induk beras Martoloyo, selain mendistribusikan beras ke sejumlah pasar tradisional di Kota Tegal juga biasa menerima pesanan dari daerah lain, yakni Bandung dan Jakarta.
Wakil Kepala Bulog Sub Divre VI Pekalongan, Opa Sutiyana, menilai kenaikan beras yang terjadi saat ini masih wajar. Dengan kondisi tersebut pihaknya belum berani memberlakukan operasi pasar. “Karena kenaikan belum mencapai 25 persen” katanya.
Ia juga menjelaskan, saat ini persediaan beras di Bulog Sub Drive IV Pekalongan masih aman yakni, 36 ribu ton. Petersedian tersebut mampu dikonsumsi masyarakat di lima kabupaten di wilayahnya yakni dari Batang hingga Brebes hingga bulan April 2009. “Masih aman hingga bulan April mendatang” kata Opa menjelaskan.
Bulog sendiri akan menambah persediaan beras pada akhir bulan Januari 2009, bertepatan saat panen raya pertama. “Kalau awal bulan Januari sudah ada yang panen, kita siap menerima juga” kata Opa menambahkan.
EDI FAISOL