Muhammadiyah Siagakan Rumah Sakit Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Reporter

Antara

Jumat, 5 November 2021 19:56 WIB

Tenaga Medis tengah merawat pasien Covid-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021. Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit Covid-19 di Jakarta saat ini mencapai 22 persen. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menginstruksikan seluruh rumah sakit yang berada di bawah naungannya untuk tetap siaga. Mereka diminta mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur akhir tahun.

"Kami melihat apakah ada kenaikan signifikan atau tidak. Sehubungan dengan itu, kita instruksikan rumah sakit untuk memonitor. Seandainya terjadi outbreak, konversi kamar-kamar non-Covid menjadi kamar untuk Covid-19," kata Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin, Jumat, 5 November 2021.

Memasuki masa libur akhir tahun mobilitas masyarakat kerap mengalami peningkatan. Imbasnya, kasus Covid-19 berpotensi naik.

Agus mengatakan Muhammadiyah sudah belajar dari pengalaman sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus. Jika dahulu konversi ke kamar tidur rumah sakit Covid-19 membutuhkan waktu yang cukup lama, kini hanya memerlukan waktu tiga hingga empat hari sudah siap digunakan sebagai ruang perawatan.

"Kalau Desember banyak acara, kemudian ada liburan dan sebagainya, kita tunggu sampai Januari. Kita melihat apakah ada kenaikan signifikan atau tidak," ujar Agus.

Selain itu, Muhammadiyah juga terus mendorong program vaksinasi Covid-19 dengan menggandeng sejumlah pihak. Salah satunya Muhammadiyah bekerja sama dengan USAID. "Sekarang sudah masuk ke angka 450 ribu orang yang divaksin oleh Muhammadiyah, baik melalui rumah sakit maupun amal usaha," tutur Agus.

Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Hinky Hindra Irawan menyatakan upaya mencegah gelombang ketiga Covid-19 dapat dilakukan dengan meningkatkan kekebalan tubuh.

“Dia (virus Covid-19) hidup di orang. Kalau orangnya kebal, virus tidak ada di tubuhnya, tidak bisa berkembang biak,” ujar Hinky Hindra.

Ia mengatakan bila masyarakat berkomitmen menjaga kekebalan tubuh dalam dua bulan ke depan, potensi penularan atau kenaikan kasus Covid-19 pada Januari 2022 atau usai libur akhir tahun bisa dihindari.

Baca juga: Waspada Gelombang Ketiga Covid-19, Wagub DKI Imbau Masyarakat Tak Keluar Kota

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

8 jam lalu

Kondisi Perdana Menteri Slovakia Stabil, tapi Masih Kritis

Kementerian Kesehatan menjelaskan Perdana Menteri Slovakia sudah dipindah ke rumah sakit di Bratislava. Kondisinya stabil.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

1 hari lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

2 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

2 hari lalu

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

3 hari lalu

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

4 hari lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

4 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya