Gede Pasek: Partai Kebangkitan Nusantara Tak Terkait Moeldoko dan Demokrat

Jumat, 5 November 2021 03:02 WIB

Gede Pasek Suardika. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara Gede Pasek Suardika mengatakan partainya tak berhubungan dengan polemik antara Demokrat dengan kubu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Dia mengatakan PKN dibangun bukan untuk berurusan dengan dinamika tersebut.

"Jadi tidak ada kaitan dengan Pak Moel, tidak ada kaitan dengan Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Pasek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 4 November 2021.

Pasek mengatakan memang banyak mantan kader Demokrat yang bergabung dan menjadi pengurus Partai Kebangkitan Nusantara. Namun, dia mengatakan PKN tidak akan mengganggu pasar Demokrat, yang kini memiliki suara 7,7 persen dari hasil Pileg 2019.

Menurut dia, eks kader Demokrat yang bergabung dengan PKN hanya bernostalgia mengenang kejayaan partai mercy yang pernah meraih 21 persen di Pileg 2009. Selain mantan kader Demokrat, kata dia, ada pula bekas kader Partai Hanura, ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia, dan aktivis Cipayung.

"Kami tidak mengganggu, karena kan banyak pengurus Demokrat sekarang baru-baru, kami banyak enggak kenal juga," ujar Pasek yang juga merupakan mantan politikus Demokrat ini.

Advertising
Advertising

Partai Kebangkitan Nusantara didirikan oleh para loyalis Anas Urbaningrum, bekas ketua umum Demokrat yang kini diterungku atas kasus korupsi. Menurut Pasek, mereka telah meminta restu Anas untuk mendirikan partai anyar ini. "Posisi kami adalah datang ke beliau minta doa restu, kami diskusi," ucapnya.

Sebelum menjadi ketua umum Partai Kebangkitan Nusantara, Pasek menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Hanura. Dia mundur pada 28 Oktober lalu dari partai yang kini dipimpin Oesman Sapta Odang itu.

Pasek mengaku berkali-kali berdiskusi dengan Oesman sebelum mundur dan mendirikan Partai Kebangkitan Nusantara. Dia membantah ada konflik internal dengan Oesman yang melatari keputusannya mundur dari Hanura. "Saya sudah pamitan, tapi beliau memang meminta saya tetap (di Hanura)," kata Pasek.

Baca juga: Gede Pasek Jelaskan Misinya Jadi Ketum Partai Kebangkitan Nusantara

Berita terkait

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

3 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

5 jam lalu

Ahok dan Anies Digadang-gadang Maju Lagi, Demokrat Berharap Pilkada Jakarta Tidak Panas Seperti Dulu

Demokrat tidak mempermasalahkan majunya kembali Anies Baswedan maupun Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

6 jam lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

9 jam lalu

Respons Kubu Prabowo-Gibran atas Pesan Luhut agar Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan

Gibran mengaku tak tahu siapa yang dimaksud Luhut soal orang toxic yang jangan dibawa ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

17 jam lalu

Gerindra Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain di Pilkada Jawa Tengah, Ini Alasannya

Gerindra sebelumnya sudah berkomunikasi dengan Demokrat untuk Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

23 jam lalu

Gerindra dan Demokrat Respons Luhut soal 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat dan Partai Gerindra respons begini soal Luhut yang meminta Prabowo untuk tidak membawa 'orang toxic' ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

1 hari lalu

KPU Bantah Gugatan Demokrat di Sengketa Pileg Banten: Perolehan Suara Versi Pemohon Tidak Benar

KPU membantah gugatan Partai Demokrat pada perkara Nomor 183-01-14-16/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024 dalam sidang sengketa Pileg

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

1 hari lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya