Istana Anggap Calon Panglima TNI Andika Perkasa Pensiun Setahun Lagi Bukan Soal
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Amirullah
Rabu, 3 November 2021 12:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara Pratikno enggan merinci alasan Presiden Joko Widodo memilih Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Dia hanya berujar Andika memenuhi syarat lantaran saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.
"Ya kan (calon) panglima harus kepala staf," kata Pratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 3 November 2021.
Pratikno menilai tak masalah masa jabatan Andika Perkasa tersisa setahun lagi. Lulus dari Akademi Militer 1987, Andika bakal memasuki pensiun pada Desember 2022.
"Ya enggak apa-apa, kan tetap saja, syarat Panglima TNI itu kan harus kepala staf," ujar Pratikno.
Pratikno mengatakan Panglima TNI saat ini sudah berasal dari TNI Angkatan Udara. Dengan demikian, pilihan yang tersisa ialah calon dari matra darat dan laut.
"Jadi pilihannya AD dan AL. Pak Presiden sudah memilih Angkatan Darat," kata dia.
Dia juga menanggapi isu rotasi matra dalam pergantian Panglima TNI. Pada 2015 lalu, Presiden Jokowi menunjuk Gatot Nurmantyo, jenderal TNI AD, sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal (purn) Moeldoko yang pensiun.
Lalu pada 2019, Jokowi memilih Hadi Tjahjanto yang berasal dari matra udara untuk menggantikan Gatot. Sejumlah pihak pun beranggapan jabatan Panglima TNI saat ini mestinya menjadi jatah angkatan laut.
"Ya kan bisa nanti pada periode berikutnya," kata Pratikno.