Balai Bahasa Jawa Timur Usulkan M Tabrani Sebagai Pahlawan Nasional

Reporter

Friski Riana

Sabtu, 30 Oktober 2021 11:12 WIB

Presiden Joko Widodo saat Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2019 kepada ahli waris Ruhana Kudus di Istana Negara, Jakarta, Jumat 8 November 2019. Ruhana Kudus adalah wartawan Indonesia. Pada 1911, Ruhana mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia di Koto Gadang. Sembari aktif di bidang pendidikan yang disenanginya, Ruhana menulis di surat kabar perempuan, Poetri Hindia. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur mengusulkan nama almarahum Muhammad Tabrani sebagai pahlawan nasional. M Tabrani merupakan tokoh asal Pamekasan, Madura, yang mengemukakan perlunya melahirkan bahasa Indonesia.

“Kegigihan dan keberaniannya dalam menyatukan bangsa melalui bahasa Indonesia perlu mendapat apresiasi dari semua kalangan, khususnya dari masyarakat Madura,” ujar Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Asrif dalam keterangannya, Jumat, 29 Oktober 2021.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud E. Aminuddin Aziz menyatakan dukungan atas usulan itu. Ia juga mengajak masyarakat Madura memberikan penghargaan kepada M. Tabrani.

Mengingat bahasa Indonesia merupakan elemen dasar pembentuk aneka ragam manusia menjadi bangsa Indonesia yang bersatu, kata Asrif, negara perlu hadir memberikan penghargaan yang layak kepada tokoh penggagas lahirnya bahasa persatuan Indonesia.

“Setelah sosialisasi diharapkan pemerintah daerah setempat dapat mengajukan berkas atau kelengkapan M Tabrani sebagai pahlawan nasional,” kata Asrif.

Advertising
Advertising

Asrif menilai pemikiran penyatuan bangsa dengan bahasa dengan tegas diungkapkan oleh M Tabrani. Selain itu, Tabrani sebagai jurnalis sekaligus pemimpin redaksi koran Hindia Baroe secara terang-terangan menggunakan terma bahasa Indonesia dalam korannya sejak awal 1926.

Hal itu terlihat dari salah satu kolom dalam koran Hindia Baroe yang dinamai dengan “Anak dan Bahasa Indonesia”. Kolom yang berisi tulisan dari masyarakat—semacam Surat Pembaca pada koran masa kini—itu merupakan cerminan bahwa nama bahasa Indonesia sudah mulai dimasyarakatkan melalui koran yang dipimpin M Tabrani.

Selain nama kolom, pemikiran Tabrani tentang bahasa Indonesia secara jelas terpampang pada tulisannya dalam koran Hindia Baroe yang dipimpinnya. Tulisan yang berjudul 'Bahasa Indonesia' yang ada pada kolom Kepentingan tersebut secara jelas mengemukakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk mencapai kemerdekaan. Sebuah pemikiran yang berani yang diungkapkan seseorang yang hidup di wilayah yang sedang dijajah oleh bangsa asing, bangsa Belanda.

Pemikiran-pemikiran Tabrani bisa dikatakan orisinal dan besar pada masa itu. Pertama, Tabrani sudah menggunakan nama bahasa Indonesia jauh sebelum adanya Ikrar Sumpah Pemuda (1928) dan bahkan sebelum adanya Kongres Pemuda Pertama (April-Mei 1926).

Kedua, Tabrani telah menyadari adanya masalah yang menyebabkan persatuan anak-Indonesia tidak cepat tercapai, yaitu tidak adanya bahasa yang gampang diketahui oleh seluruh bangsa Indonesia.

Ketiga, M Tabrani telah meyakini bahwa kemerdekaan akan tercapai jika ada persatuan. Persatuan dapat tercapai salah satunya jika ada ikatan bahasa Indonesia.

Baca juga: Tabrani, Tokoh yang Menentang Bahasa Melayu

FRISKI RIANA

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

8 jam lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

13 jam lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

17 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

2 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

7 hari lalu

Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur yang Dapat Satyalancana

Khofifah menjadi satu-satunya gubernur karena Jatim menjadi provinsi berkinerja terbaik berturut turut.

Baca Selengkapnya

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

9 hari lalu

Pencuri Motor Milik Polwan di Bangkalan Tertangkap, Berulang Kali Bobol Kos-kosan

Kedua pencuri motor itu mengaku sudah beberapa kali membobol kos-kosan sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Baca Selengkapnya

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

10 hari lalu

Wisatawan Cina Jatuh di Ijen, Sandiaga Uno Minta Pelancong Utamakan Aspek Keselamatan

Sandiaga Uno menegaskan aspek keamanan dalam berwisata harus diutamakan, agar kecelakaan di kawasan wisata tidak kembali terulang

Baca Selengkapnya