Kemenag Hadiah untuk NU, Haedar Nashir: Narasi Radikal

Selasa, 26 Oktober 2021 10:33 WIB

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir memberi arahan pada kegiatanSosialisasi Restorasi Gambut.

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebutkan bahwa kementeriannya adalah hadiah negara bagi Nahdlatul Ulama (NU) menuai kontroversi. Ketua umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, menilai ucapan tersebut sebagai narasi radikal.

Haedhar menilai elite yang menganggap suatu kementerian diperuntukkan untuk golongan tertentu dan layak dikuasai kelompoknya belum akil-balig atau dewasa dalam berbangsa dan bernegara. “Suatu narasi radikal yang menunjukkan rendahnya penghayatan keindonesiaan,” katanya dilansir dari laman resmi Muhammadiyah Selasa, 25 Oktober 2021.

Advertising
Advertising

Ucapan Yaqut Cholil, bersama praktik paradoks lain yang sama gawatnya, dianggap Haedar sebagai ironi keindonesiaan. Ia menyayangkan jika kemerdekaan Indonesia yang susah payah diperjuangkan oleh seluruh rakyat justru dikuasai oleh sekelompok kecil pihak saja.

Haedar menyinggung pidato Soekarno pada 1 Juni 1945 dan pernyataan Mohammad Hatta yang sama-sama menegaskan bahwa Indonesia adalah milik bersama seluruh rakyat Indonesia.

“Jiwa gotong-royong mendasari bangunan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan agar tidak ada oligarki politik, oligarki ekonomi, oligarki keagamaan, dan oligarki lainnya yang merusak kebersamaan dan menjadikan Indonesia hanya milik sekelompok kecil pihak,” ucap Haedhar.

Haedar menyinggung pula tulisan Anthony Reid, peneliti asing yang ia anggap memahami bahwa jati diri bangsa ini dibentuk dan dibangun atas dasar kebersamaan. “Indonesia menjadi titik temu persatuan nasional seluruh rakyat Indonesia dari berbagai golongan sebagai era baru yang di era Nusantara berpencar dan menjadi entitas sendiri-sendiri yang tidak mengarah ke persatuan” tulis Reid seperti diutarakan Haedhar.

Menurut konstitusi, pemerintah Indonesia seharusnya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Sila ketiga hingga kelima Pancasila pun menunjukkan bahwa Indonesia itu merdeka untuk semua rakyat tanpa diskriminasi maupun arogansi dari kelompok tertentu.

Dengan demikian, menurut Haedar, ketika seseorang atau suatu golongan mengklaim bahwa Indonesia adalah miliknya atau diperuntukkan bagi golongannya, hal tersebut bertentangan dari jiwa, pikiran, koridor, cita-cita dan tujuan Indonesia merdeka.

“Sama halnya bila muncul asumsi bahwa Negara Indonesia yang tidak dikelola olehnya, maka salah semua. Pandangan, sikap, dan orientasi tindakan yang ironi seperti itu merupakan bentuk disorientasi berbangsa dan bernegara,” kata Haedar Nashir.

SITI NUR RAHMAWATI

Baca juga:

Bantah Menteri Agama, Jusuf Kalla: Kemenag Bukan Hadiah tapi Keharusan

Berita terkait

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

5 jam lalu

Ekonom Sebut Ekonomi Indonesia Terlalu Bergantung pada Sumber Daya Alam

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin kondisi ekonomi Indonesia dalam masalah karena terlalu tergantung pada sumber daya alam.

Baca Selengkapnya

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

9 jam lalu

Kemenag: Ibadah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Dideportasi hingga Denda Setara Rp 42,5 Juta

Jemaah tanpa visa haji resmi bisa dikenakan sanksi deportasi dan dilarang memasuki Arab Saudi sesuai jangka waktu yang diatur UU

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

16 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

21 jam lalu

Universitas Al Azhar Mesir Buka Pendaftaran Beasiswa 2024, Cek Syarat dan Jadwal Tes Kompetensinya

Kemenag buka pendaftaran uji kompetensi masuk Universitas Al Azhar Mesir pada 14-24 Mei 2024, cek syaratnya.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

1 hari lalu

Temui Jokowi, Ini Profil Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin

Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin bertemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Kamis, 16 Mei 2024. Untuk apa?

Baca Selengkapnya

Soal Badal Haji, Begini 5 Syarat yang Harus Terpenuhi

1 hari lalu

Soal Badal Haji, Begini 5 Syarat yang Harus Terpenuhi

Berikut penjelasan seseorang melakukan badal haji saat ia menjalankan ibadah haji. Ketahui 5 syarat yang harus terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak Terbakar, Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda

2 hari lalu

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak Terbakar, Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda

Kemenag menyampaikan teguran keras kepada Garuda Indonesia atas insiden kerusakan pesawat yang mengangkut ratusan jemaah haji kloter lima.

Baca Selengkapnya