Serangan di Kiwirok, Jaringan Damai Papua Minta Aparat dan KKB Menahan Diri

Reporter

Friski Riana

Minggu, 24 Oktober 2021 12:21 WIB

Warga memegang bom roket yang diduga ditembakkan aparat keamanan gabungan ke Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Foto: Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Jaringan Damai Papua (JDP) Yan Christian Warinussy meminta aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) menahan diri dalam peristiwa penyerangan di Kiwirok, Pegunungan Bintang.

“Kekerasan atau mengangkat senjata sampai kapanpun kami yakin tidak bakal menyelesaikan konflik dan perbedaan pemahaman, termasuk soal Papua Merdeka ataupun NKRI Harga Mati,” kata Yan dalam keterangannya, Ahad, 24 Oktober 2021.

Yan menuturkan, dugaan penembakan sejumlah amunisi senjata api jenis mortir ke tengah permukiman rakyat Papua di Kiwiok ada 18-19 Oktober sangat berlebihan. Bahkan, cenderung dapat menimbulkan dampak terhadap situasi hak asasi manusia di Kiwirok.

Menurut Yan, informasi tersebut sangat sulit ditutupi karena teknologi informasi. Ia mengatakan, jika kekerasan di Kiwirok terus terjadi, rakyat akan menjadi takut bukan saja kepada KKB, tapi juga terhadap TNI dan Polri. Sehingga, mereka akan memilih keluar mengungsi dan meninggalkan kampung halamannya, ke kota atau ke kampung lain bahkan melewati perbatasan RI dan negara tetangga Papua Nugini (PNG).

“Tentu akibatnya secara politik sangat mengganggu posisi NKRI dalam percaturan politik internasional,” kata dia.

Ia menuturkan, Gubernur Papua dan Bupati Pegunungan Bintang memiliki peran penting untuk memulai langkah penghentian kekerasan. Apalagi jika didukung penuh Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan Majelis Rakyat Papua (MRP), Yan meyakini akan menjadi dorongan kuat kepada Presiden Joko Widodo untuk mengakhiri kekerasan bersenjata yang terus menerus terjadi di Papua.

Advertising
Advertising

Aparat gabungan TNI-Polri diduga menjatuhkan bom ke perkampungan penduduk di Distrik Kiwirok, Papua. Menurut Ketua MRP Timotius Murib, pengeboman tersebut terjadi pada 10 Oktober lalu. Akibat peristiwa itu, diperkirakan ratusan hingga ribuan warga sipil terpaksa mengungsi ke hutan, kampung sekitarnya, hingga ke Papua Nugini.

Kabar penembakan bom dari helikopter ke Distrik Kiwirok ini juga beredar di media sosial, kendati ada beberapa perbedaan informasi tentang tanggal peristiwa. Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan serangan udara terjadi pada 14-21 Oktober 2021.

Sebby mengatakan bom jatuh sebanyak tujuh kali di markas panglima TPNPB-OPM dan 42 kali di empat kampung, yakni di Kampung Pelebib, Kampung Kiwi, Kampung Delpem, dan Kampung Lolim.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel TNI Arm Reza Nur Patria mengaku belum mendapat informasi perihal pengeboman di Kiwirok. "Saya akan cari informasi terlebih dahulu, bila ada perkembangan akan disampaikan," kata Reza lewat pesan singkat kepada Tempo, Sabtu, 23 Oktober 2021.

FRISKI RIANA | BUDIARTI PUTRI

Baca: Sejumlah Organisasi Sebut Aparat Diduga Bombardir Kiwirok, Warga Mengungsi

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

2 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

5 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

5 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

6 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

8 jam lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

8 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

9 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

9 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya