BPK Catat Kelebihan Pembayaran Insentif Tenaga Kesehatan Rp 84 Miliar

Sabtu, 23 Oktober 2021 13:09 WIB

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz menyampaikan laporan hasil pemeriksaan BPK pada Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 2 Juni 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis membenarkan adanya temuan kelebihan pembayaran insentif tenaga kesehatan atau nakes. Hal ini disampaikan Harry saat ditanya ihwal kebijakan Kementerian Kesehatan yang meminta rumah sakit mengembalikan kelebihan pembayaran insentif nakes untuk menindaklanjuti hasil audit BPK.

"Hasil pemeriksaan kami untuk pemeriksaan Covid-19 respons memang benar ada kelebihan pembayaran insentif nakes untuk beberapa tenaga dokter," kata Harry kepada Tempo, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Berdasarkan database usulan insentif tenaga kesehatan per tanggal 19 Agustus 2021, Harry menjelaskan, BPK menemukan kelebihan pembayaran nilai insentif yang dibayarkan kepada 8.961 nakes. Total kelebihan bayar ini senilai Rp 84.588.811.629.

Dari laporan tim auditor, dia melanjutkan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan telah melakukan konfirmasi kepada fasilitas kesehatan yang terkait. Kemudian, mereka melakukan kompensasi pembayaran atas usulan bulan-bulan berikutnya sebesar Rp 17.544.464.863.

Dengan begitu, kata Harry, masih ada kelebihan pembayaran insentif kepada 8.039 nakes sebesar Rp 67.044.346.766. Selanjutnya hingga 8 September 2021, Badan PPSDMK Kementerian Kesehatan menindaklanjuti kelebihan pembayaran insentif dengan kompensasi sebesar Rp 30.092.858.344. Alhasil, nilai kelebihan pembayaran sampai 8 September 2021 yang belum diproses menjadi sebesar Rp 36.951.488.422.

Advertising
Advertising

"Rekomendasi kami agar Kemkes memproses kelebihan pembayaran insentif nakes sebesar angka tersebut," kata Harry.

Adapun ihwal penyebab kelebihan pembayaran insentif tenaga kesehatan, Harry mendapat laporan adanya kesalahan teknis dalam menarik data. "Hal ini disebabkan oleh kesalahan teknis menarik database (human error)."

Kementerian Kesehatan meminta sejumlah rumah sakit untuk mengembalikan kelebihan pembayaran insentif tenaga kesehatan tahun 2021. Permintaan pengembalian kelebihan bayar ini disebut untuk menindaklanjuti hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan RI Tahun Anggaran 2021.

Dalam surat tertanggal 21 Oktober 2021, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Trisa Wahjuni Putri mengundang 447 rumah sakit di berbagai daerah untuk menghadiri rapat koordinasi membahas hal tersebut. Merujuk layang tersebut, agenda itu digelar pada Jumat, 22 Oktober 2021 pukul 08.00 WIB lewat aplikasi Zoom.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membenarkan adanya permintaan pengembalian kelebihan bayar insentif tenaga kesehatan. Ia mengatakan hal tersebut sudah dikomunikasikan kepada para tenaga kesehatan.

"Infonya ada dobel pembayaran dan ini sudah dikomunikasikan kepada nakes untuk pengembalian dana yang terbayar dua kali," kata Nadia ketika dikonfirmasi, Jumat malam, 22 Oktober 2021.

Kendati begitu, Nadia mengaku belum mendapat informasi detail ihwal total kelebihan pembayaran insentif yang ditemukan BPK. Ia juga menyatakan belum mengetahui tanggapan dari rumah-rumah sakit. "Belum dapat detailnya," kata dia.

Siang ini, Kementerian Kesehatan berencana menggelar konferensi pers untuk menjelaskan persoalan kelebihan insentif tenaga kesehatan.

Baca juga: Kemenkes Minta RS Kembalikan Kelebihan Bayar Insentif Tenaga Kesehatan

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

11 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

3 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

7 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

7 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

9 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

10 hari lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.

Baca Selengkapnya