Kadin Berharap PeduliLindungi Terintegrasi dengan Perjalanan Internasional

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Oktober 2021 22:36 WIB

Warga memindai aplikasi saat inspeksi uji coba penerapan aplikasi PeduliLindungi dan protokol kesehatan pasar rakyat di Pasar Balubur Town Square atau Baltos, Bandung, Rabu, 6 Oktober 2021. Penerapan saat uji coba masih menemui kendala seperti warga yang belum vaksin serta arus keluar masuk barang yang harus dikerjakan dengan cepat dan melibatkan banyak orang. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - PeduliLindungi menjadi aplikasi benteng ketahanan kesehatan di tengah Pandemi Covid-19. Ketua Kamar Dagang Indonesia Arsyad Rasjid menjelaskan bahwa Pandemi Covid-19 merupakan dua peperangan yang harus dihadapi, yaitu peperangan kesehatan dan peperangan ekonomi. Perang kesehatan adalah perang melawan pandemi, dan berkaitan dengan vaksinasi, kesediaan oksigen, dan penyaluran bantuan sosial.

“Perang ekonomi adalah upaya agar bisnis dan ekonomi Indonesia bisa pulih kembali,” ujarnya dalam virtual Dialog Produktif Kabar Kamis FMB9 pada Kamis, 14 Oktober 2021.

Dari sisi pelaku usaha, Arsyad mengatakan PeduliLindungi berperan penting dalam memulai kembali bisnis dan ekonomi Indonesia yang terkena dampak pandemi sambil mengendalikan penyebaran Covid-19. “PeduliLindungi sekarang jadi bagian kehidupan kita, khususnya untuk teman-teman UMKM.” kata Arsyad.

Arsyad memaparkan pada kuartil-II (Q2) PDB Indonesia mencapai 7,07 persen. Terdapat peningkatan ekspor sebesar 32 persen pada Q2 didorong oleh komoditas. "Dan ada proyeksi PDB 5.5 persen pada tahun 2022," jelas Arsyad.

Arsyad mendorong perlu adanya kemudahan dari PeduliLindungi untuk integrasi untuk perjalanan internasional.“Di tengah pandemi, usahawan menjadi sulit melakukan perjalanan bisnis, dan aktivitas impor-ekspor,” katanya.

Ia mengatakan hal ini menjadi pekerjaan bersama dan penting dalam pemulihan ekonomi. Lanjutnya Setiaji mengatakan, “hal ini penting untuk kegiatan ekspor-impor yang lebih baik, dan tourism terutama di Bali yang sudah dibuka lagi.” jelas Arsyad.

Advertising
Advertising

Chief Digital Transformation Kemenkes Setiaji mengatakan PeduliLindungi akan terus dikembangkan integrasinya untuk perjalanan internasional. Ia mengatakan bahwa sudah ada mutual recognition untuk sertifikat vaksinasi dan tes PCR di negara Kuwait, Arab, dan Turki. “PeduliLindungi akan terintegrasi dengan aplikasi Tawakkalna untuk persiapan haji dan umroh,” tambahnya.

Setiaji juga mengatakan dalam memperluas cangkupan, PeduliLindungi sudah terpasang di 15 platform digital lainnya, meliputi Gojek, Grab, Tokopedia, Traveloka, Tiket.com, Dana, Livin' by Mandiri, Cinema XXI, Link Aja, GOERS, Jaki, BNI Mobile, M-Cash, Shopee dan Loket.com.

SRI RAHMAWATI

Baca: PeduliLindungi Terintegrasi 15 Aplikasi, Kemenkes: Datanya Terenkripsi

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

10 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

14 jam lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

17 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

3 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya