Kembangkan Sistem Baru, Ketua Badan Akreditasi: Lebih Efektif

Jumat, 8 Oktober 2021 20:29 WIB

Guru memberikan edukasi terkait perlengkapan protokol kesehatan pada siswa saat mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMPN 1 Depok, Jawa Barat, Senin 4 Oktober 2021. Pemerintah Kota Depok kembali memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kepada seluruh sekolah dimulai hari ini dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan pembelajaran hanya dilakukan seminggu dua kali selama 2 jam. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Akreditasi Nasional-Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) melakukan reformasi sistem akreditasi. Salah satunya, dengan mengembangkan Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan istilah IASP-2020.

Ketua Badan Akreditasi Nasional-Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) Toni Toharudin mengatakan, instrumen baru yang sudah berjalan setahun ini lebih efektif dan efisien.

Sebab, dirancang dengan sistem baru yang responsif terhadap digitalisasi, yakni; sistem dashboard monitoring. Sistem ini secara otomatis akan memberi notifikasi jika ada sekolah/madrasah yang kualitasnya menurun dengan sistem peringatan terkomputerisasi.

Sistem dashboard akan terintegarasi dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbud dan Education Management Information System (Emis) Kementerian Agama. Selain memperoleh data dari Dapodik dan Emis, monitoring juga akan mengacu pada data Asesmen Nasional (AN) yang terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimal, Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.

Dengan sistem tersebut, sekolah/madrasah dimungkinkan dapat terakreditasi secara otomatis tanpa harus mendapatkan visitasi atau kunjungan asesor. "Jadi lebih efisien dan menghemat anggaran," ujar Toni saat menjadi pemateri dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerjasama dengan Paragon Technology and Innovation, Jumat, 8 Oktober 2021.

Advertising
Advertising

Toni mencontohkan, dengan sistem akreditasi baru ini, dari kuota 60 ribu misalnya, target sasaran visitasi cukup 20 ribu. "Artinya, akreditasi 40 ribu sekolah lainnya diperpanjang otomatis karena kualitasnya status quo. Kalau sistem lama kan, setiap sasaran akreditasi harus divisit, anggaran jadi bengkak. Nah, dengan sistem baru ini, kami lakukan efisiensi tanpa mengurangi kualitas," ujar dia.

Menurut Toni, anggaran untuk visitasi saat menggunakan sistem akreditasi yang lama mencapai Rp300 miliar per tahun. Dengan sistem yang baru, target visitasi berkurang drastis. "Kalau kuota 20 ribu, sekitar Rp180 miliar, jadi ada efisiensi Rp120 miliar. Tapi sekarang karena anggaran terbatas, 2020 itu hanya diberi Rp90 miliar dan tahun ini Rp60 miliar. Anggaran ini kami maksimalkan dengan sistem yang jauh lebih efisien ini," ujar dia.

Toni menyebut, hanya sekolah/madrasah yang mengalami penurunan kinerja akan divisitasi dan sekolah/madrasah yang terdeteksi mengalami peningkatan kinerja namun berencana meningkatkan predikat/nilai akreditasi juga akan dilakukan visitasi.

IASP-2020 dikembangkan dengan menitikberatkan penilaian pada empat komponen penilaian, yaitu mutu lulusan, proses pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah/madrasah. Perubahan ini, ujar Toni, menandai adanya pergeseran paradigma dalam akreditasi dari penilaian administrasi (compliance) menuju penilaian berbasis kinerja (performance).

Ia berharap transformasi sistem ini dapat meningkatkan kualitas manajemen akreditasi sekolah/madrasah. Hal ini bertujuan untuk memastikan perubahan berjalan akuntabel dan partisipatif.

Baca juga: Ketua BAN-S/M Kritik Akreditasi Dipakai untuk SNMPTN

Berita terkait

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

13 jam lalu

Tingkatkan Ekosistem Pendidikan, Pemkab Kediri Gandeng PSPK

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito, menggandeng Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) untuk mengembangkan ekosistem pendidikan di Kabupaten Kediri.

Baca Selengkapnya

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

1 hari lalu

Bilang Study Tour Perlu Tetap Ada, FSGI Singgung Pengawasan hingga Biaya Siluman

Sekretaris Jenderal FSGI mengatakan study tour perlu tetap ada. Namun perlu pengawasan ketat, termasuk soal biaya.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

2 hari lalu

Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu

Program ini menjadi bukti komitmen PT Pegadaian dalam upaya penerapan TPB/SDGs empat tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengembangan kapasitas guru dan manajemen Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

3 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

3 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

3 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Jelaskan Pemilihan Travel Will In Urus Rombongan Perpisahan yang Berbuntut Kecelakaan di Subang

Kepala SMK Lingga Kencana Sarojih mengungkapkan kecelakaan bus rombungan perpisahan siswanya di Subang menggunakan travel yang sama seperti study tour ke Garut pada 2023.

Baca Selengkapnya

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

4 hari lalu

Pasca-Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok Keluarkan SE Tentang Study Tour

Pasca kecelakaan bus rombongan perpisahan siswa SMK Lingga Kencana, Wali Kota Depok mengeluarkan surat edaran tentang kegiatan study tour.

Baca Selengkapnya

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

4 hari lalu

Kepala SMK Lingga Kencana Rinci Penggunaan Anggaran Perpisahan Rp800 Ribu

Kepala SMK Lingga Kencana membantah pihak sekolah mencari keuntungan dari kegiatan perpisahan siswa yang mengalami kecelakaan bus di Subang.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

5 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

5 hari lalu

Politikus PKS Soroti Komitmen Konstitusi dalam Mengatasi Masalah Pendidikan

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Mardani Ali menyoroti peran penting komitmen dan investasi negara dalam mengatasi masalah di sektor pendidikan.

Baca Selengkapnya