Media Diminta Jangan Terjebak pada Clickbait

Jumat, 1 Oktober 2021 13:20 WIB

Ilustrasi media online. Kaboompics / Pexels

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis senior Dhimam Abror Djuraid mengatakan terlalu banyak jurnalisme yang tergesa-gesa di tengah arus digital. Menurut dia, media belakangan kerap terjebak dalam clickbait dan terkadang lupa dengan peran pers itu sendiri.

Hal tersebut disampaikan Abror saat menjadi pemateri dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerjasama dengan Paragon Technology and Innovation, Rabu, 29 September 2021.

"Saya sangat mengkritik keras media yang click-based orientation. Jurnalisme itu harusnya editorial based orientation, karena jurnalis bekerja untuk kepentingan publik. Kalau sekadar untuk kebutuhan mendapat clickbait, itu kepentingan pribadi, bukan kepentingan publik," ujar katanya.

Abror mengingatkan kembali, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 1999, pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.

"Keempat fungsi itu merupakan satu kesatuan. Semua berita yang ditulis di media harus mendidik. Oleh karena itu, seorang jurnalis adalah seorang edukator. Mendidik dengan memberi informasi yang benar, mendidik dengan menjalankan kontrol sosial, dan mendidik dengan hiburan yang sehat," ujar Eks Pimpinan Redaksi Harian Jawa Pos itu.

Advertising
Advertising

Abror mengimbau media kembali kepada jurnalisme sesungguhnya dengan menghadirkan berita-berita yang berkedalaman. "Dengan demikian, akan tercipta ruang publik dan memunculkan dialektika," ujar pria yang pernah menjadi Pemimpin Redaksi Harian Surya itu.

Direktur Pelaksana GWPP, Nurcholis MA Basyari menambahkan, di era digital ini, ribuan informasi datang dalam hitungan detik, sehingga menjadi gelombang bahkan tsunami informasi. Namun, tidak semua informasi itu adalah berita. Di sinilah, ujar dia, peran jurnalis dibutuhkan dalam mengolah informasi yang bergelombang tadi menjadi berita yang memiliki nilai.

Menurut Nurcholis, berita di media yang memiliki nilai itu harus penting dan menarik. "Penting dalam artian menyangkut hajat hidup orang banyak dan menarik dalam arti memuaskan keingintahuan pembaca. Di luar itu, berarti bukan berita, hanya sampah informasi," tuturnya, Kamis, 30 September 2021

Berita terkait

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

3 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

1 hari lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

4 hari lalu

7 Tahun Berdiri, AMSI Dorong Ekosistem Media Digital yang Sehat

Selama tujuh tahun terakhir, AMSI telah melahirkan sejumlah inovasi untuk membangun ekosistem media digital yang sehat dan berkualitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

8 hari lalu

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

Tempo menggelar pelatihan jurnalisme konstruktif atau constructive journalism selama tiga hari sejak Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

8 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

8 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

8 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

14 hari lalu

Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.

Baca Selengkapnya

7 Film dan Drama Korea Populer yang Dibintangi Kim Tae Ri

18 hari lalu

7 Film dan Drama Korea Populer yang Dibintangi Kim Tae Ri

Selain dikenal sebagai aktris berbakat, Kim Tae Ri merupakan seorang sarjana di bidang jurnalisme

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

20 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya