Sebelum 1965, PKI Pernah Terlibat dalam Dua Pemberontakan Ini
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 30 September 2021 07:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang terjadi pada 1965 selalu dikait-kaitkan dengan keterlibatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun tidak dapat dipungkiri peran PKI dalam sejarah perpolitikan Indonesia cukup besar.
PKI lahir ketika Indonesia masih dijajah oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1920-an. Dilansir dari marxist.org, PKI terbentuk dari kerja sama antara serikat dagang dan ISDV (Indonesische Sociaal Democratische Vereniging), yang keduanya terbentuk setelah Revolusi Rusia 1917. Pada waktu itu, anggota PKI terdiri dari kaum buruh dan petani.
Keanggotaan PKI bisa dibilang cukup unik apabila dibandingkan dengan partai komunis lain di Eropa. Partai komunis di negara-negara timur, termasuk Indonesia, tidak hanya berkepentingan untuk memperjuangkan kelas pekerja saja, tetapi juga petani. Karena itu, mereka tidak bisa mengandalkan teori dan pengalaman komunisme yang ditemui di Eropa. Mereka harus menyesuaikan upaya perjuangan kelas dengan kondisi-kondisi unik yang ada di negara-negara belahan Bumi timur.
Berdasarkan hal tersebut, PKI terlibat dalam beberapa momen penting dalam sejarah sosial dan politik Indonesia. Pada 1926, PKI memimpin pemberontakan terhadap Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Pemberontakan yang berlangsung di Jawa Barat dan Sumatra Barat tersebut berhasil ditumpas oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Para simpatisan PKI yang terlibat pun dikirim ke Boven Digul. Setahun kemudian, pada 1927, PKI resmi dilarang oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
PKI kembali menjadi partai setelah Indonesia merdeka. Namun mereka terlibat dalam aksi pemberontakan di Madiun pada 1948. Hal ini didasari hasil Perjanjian Renville yang dianggap merugikan serta membuat wilayah Indonesia menyusut dan berujung pada jatuhnya Kabinet Amir Sjarifudin.
Amir Sjarifudin pun membentuk Front Demokrasi Rakyat pada 28 Juni 1948. Amir yang dekat dengan tokoh PKI, Muso, ingin menyebarkan ajaran komunisme di Indonesia. Pemberontakan PKI Madiun pun pecah pada 18 September 1948 namun berhasil ditundukkan oleh TNI pada 30 September 1948.
BANGKIT ADHI WIGUNA
Baca juga:
Duka Maria dan Rukmini, Dua Wanita Istimewa Pierre Tendean