Geliat Kota Bima Lawan Pandemi

Selasa, 28 September 2021 11:39 WIB

Muhammad Luthfi Memodernisasi Kota Bima

INFO TEMPO- Kota Bima, kota kecil di Pulau Sumbawa bagian timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan banyak keindahan dari potensi alam dan budayanya. Kota seluas 222 kilometer persegi ini dikelilingi tujuh pantai dan tempat bersemayamnya para Sultan dan Raja Bima di Bukit Dana Traha. Kota Bima yang dibentuk melalui Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002 kini bergeliat dengan pembangunan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di masa pandemi.

Walikota Bima H Muhammad Lutfi (2018-2023) melakukan banyak inovasi guna mewujudkan visi misinya yakni pembangunan Kota Bima yang berkualitas dan setara menuju masyarakat yang maju dan mandiri. Dia membuat berbagai program untuk mengatasi berbagai masalah di kota populasi 155 ribu jiwa (2021) ini seperti mitigasi bencana alam, pendidikan, dan membuat platform layanan masyarakat berbasis smart city yakni Commond Center atau pusat kendali informasi Agustus lalu.

Pusat kendali informasi ini didukung 16 layanan, antara lain, website aparatur yang terintegritas, aplikasi e-lapor, layanan kepegawaian dan kesehatan. Menurut Lutfi, commond center tidak hanya unutk penguatan lembaga birokrasi tapi juga mempermudah akses informasi dan pelayanan ke masyarakat. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa dilayani dengan cepat.

“Contoh masalah sampah penuh,cepat kita ambil. Ada drainase macet juga tim akan bergerak cepat mengatasi masalah, itu gunanya commond center. Karena bisa akses langsung ke dinas dinas terkait,” katanya dalam acara Ngobrol Tempo bertajuk Teras Negeri yang dipandu oleh Redaktur Tempo, Ali Nuryasin dan disiarkan virtual melalui Youtube Tempo.Co dan Tempo TV Digital, Senin 20 September. Begitu juga warga yang membutuhkan surat keterangan untuk anggota keluarganya yang meninggal atau akte kelahiran.

Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di masa pandemi, Lutfi melakukan divestasi saham PT Newmont hingga 51 persen agar pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bima meningkat. Menurut Lutfi saat awal ia menjadi walikota, PAD Bima hanya Rp 37 Miliar dan APBD sekitar Rp 750 miliar. “Untuk mengungkit sektor potensi yang ada kita kerjasama dengan Jepang dan World Bank dan masuk dalam RPJMN 2021 untuk perbaikan infrastruktur dan penanggulan banjir,seperti normalisasi sungai yang akan dimulai pada 2022,” kata Lutfi .

Advertising
Advertising

Untuk menciptakan lapangan kerja selama pandemi, Pemerintah Kota Bima telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 8 miliar pada 2020 dan 2021.“Kami juga memberikan bantuan peralatan kerja bagi mereka yang terdampak pandemi dan pelatihan ,” ujar Lutfi.

Program menciptaan lapangan kerja ini memberikan pelatihan di dinas tenaga kerja dan pembinaan bagi wirausaha pemula. Pemerintah juga memberikan bantuan modal, serta mendorong perusahaan melakukan program kepedulian sosial (CSR) dan stakeholder rlain juga untuk memberikan bantuan. Pertumbuhan ekonomi Kota Bima saat ini 3 persen yang disumbangkan dari sektor pertanian dan jasa.

“Kota Bima produsen jagung, saat ini harganya Rp 5.000 per kilogram dari sebelumnya Rp 2.000,” ujarnya. Bima sebagai kota jasa yang berimpitan dengan Kabupaten Dompu dan Sumbawa merupakan pusat perdagangan dan distributor barang di NTB.

Menurut Lutfi, Kota Bima membagi rata anggaran di semua sektor, seperti perikanan, pertanian dan lainnya, tidak menumpuk di pariwisata yang gagal melaksanakan 59 event di 2020.

“Keterisian hotel di Bima di atas 50 persen. Bahkan di hari-hari tertentu okupansi hotel bisa 90-100 persen. Ini artinya kan geliat ekonomi tumbuh,” katanya. Untuk mempertahankan ekonomi masyarakat akibat menurunnya pendapatan sektor pariwisata, Pemkot Bima bekerjasama dengan mini market Alfamart dan BUMD.

Untuk mengatasi krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 Pemkot Bima menghadirkan layanan kesehatan berbasis kelurahan.Program ini bekerjasama dengan RT/RW dan Babinsa untuk mengawasi pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah. “Ini sangat efektif dalam penanggulangan pandemi. Langkah ini tidak membuat orang antri di rumah sakit atau kekurangan oksigen, ” ujar Lutfi.

Terkait pendidikan selama pandemi, Pemkot Bima mengadakan sekolah tatap muka di daerah pinggir yang tidak terdampak pandemi. Alasannya belajar online membuat motivasi belajar khususnya siswa sekolah dasar menurun.

Kota Bima juga mengenmbangkan layanan berbasis big data sehingga setiap keluarga bisa dipotret keadaan ekonomi, pendidikan, dan kesehatannya. “Misal ada yang sakit TBC, obat obat juga terpenuhi tidak ada kelangkaan obat. Layanan kesehatan berbasis data memudahkan rumah sakit mencari obat karena sesuai riwayat penyakitnya,” katanya.

Lutfi menuturkan, pembangunan dalam jangka pendek Kota Bima akan difokuskan pada menciptakan lapangan kerja, kelompok usaha baru, pelatihan dan penguatan sektor pariwisata. Dalam jangka panjang Kota Bima diproyeksikan menjadi kota transit perdagangan, pariwisata dan pertanian. “ Harapan kami Bima kedepan menjadi wilayah Sunda kecil, dan satelitnya dari Surabaya. Meski kota kecil, Bima itu Small is beautiful, ” ujarnya. (*)

Berita terkait

Pemerintah Kota Bima Gelar Festival Haflah Al Quran dan Istighosah

18 Juli 2023

Pemerintah Kota Bima Gelar Festival Haflah Al Quran dan Istighosah

Tujuan Pemerintah Kota Bima bagaimana membumikan Al Quran.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Kenakan Topi Sambolo, Begini Makna Penutup Kepala Khas Kota Bima

1 Februari 2023

Anies Baswedan Kenakan Topi Sambolo, Begini Makna Penutup Kepala Khas Kota Bima

Anies Baswedan mengunjungi Kota Bima, Nusa Tenggara Barat mengenakan topi sambolo. Apa makna pakaian adat tradisional ini?

Baca Selengkapnya

Mobil Rombongan Jokowi Sempat Dihadang Kader PDIP, Polisi: Ingin Bertemu Presiden

29 Desember 2022

Mobil Rombongan Jokowi Sempat Dihadang Kader PDIP, Polisi: Ingin Bertemu Presiden

Kader PDIP Kota Bima NTB yang ingin bertemu Presiden Jokowi sempat menghadang rombongan kendaraan orang nomor satu di RI itu. Berjalan kondusif.

Baca Selengkapnya

Airlangga: Anggaran Covid-19 Selama 3 Tahun Mencapai Rp 1.895,5 Triliun

6 Juni 2022

Airlangga: Anggaran Covid-19 Selama 3 Tahun Mencapai Rp 1.895,5 Triliun

Realisasi anggaran Covid-19 hingga 13 Mei 2022 sebesar Rp 80,79 triliun atau 17,73 persen dari total alokasi.

Baca Selengkapnya

Wagub Bangga Jakarta Peringkat 47 Kota di Dunia Soal Penanganan Pandemi Covid-19

11 November 2021

Wagub Bangga Jakarta Peringkat 47 Kota di Dunia Soal Penanganan Pandemi Covid-19

Wagub DKI mengatakan penanganan pandemi Covid-19 di Jakarta tidak hanya hasil kerja Pemprov, melainkan juga dukungan dari TNI, Polri hingga ormas.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Tempati Peringkat ke-47 soal Respons Penanganan Covid-19

11 November 2021

DKI Jakarta Tempati Peringkat ke-47 soal Respons Penanganan Covid-19

DKI Jakarta menempati peringkat ke-47 dari 50 besar kota di dunia soal respons penanganan pandemi Covid-19 dari Deep Knowledge Analytics

Baca Selengkapnya

Kebijakan Covid-19 Berubah-ubah, Luhut: Pemerintah Konsisten, Penyakitnya yang Tidak

8 November 2021

Kebijakan Covid-19 Berubah-ubah, Luhut: Pemerintah Konsisten, Penyakitnya yang Tidak

Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan bahwa berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 mempertimbangkan tren kasus dan juga mobilitas masyarakat.

Baca Selengkapnya

Satgas Ungkap 5 Sebab Kasus Covid-19 di Indonesia Membaik

2 November 2021

Satgas Ungkap 5 Sebab Kasus Covid-19 di Indonesia Membaik

"Setelah lonjakan kasus kedua Covid-19, Indonesia melakukan upaya berlapis dan menyeluruh untuk menekan kasus," ujar Wiku

Baca Selengkapnya

CDC Kategorikan Indonesia Level 1 Covid-19, Wiku: Berkat Upaya Berlapis

2 November 2021

CDC Kategorikan Indonesia Level 1 Covid-19, Wiku: Berkat Upaya Berlapis

Menurut Wiku, perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia dapat dikatakan sangat baik.

Baca Selengkapnya

CDC Sebut Tingkat Penularan Covid-19 Indonesia Rendah, Kemenkes: Jangan Lengah

1 November 2021

CDC Sebut Tingkat Penularan Covid-19 Indonesia Rendah, Kemenkes: Jangan Lengah

Kemenkes meminta masyarakat tak lengah meski CDC menetapkan penularan Covid-19 di Indonesia rendah. Pemerintah juga akan tetap meningkatkan pelacakan.

Baca Selengkapnya