Yusril Sebut Demokrasi Sehat dalam Gugatan AD/ART Demokrat, Rachland: Cuma Gincu

Reporter

Friski Riana

Selasa, 28 September 2021 09:11 WIB

Rachland Nashidik. Twitter/@RachlanNashidik

TEMPO.CO, Jakarta - Kader Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Rachland Nashidik menilai Yusril Ihza Mahendra, kuasa hukum kubu Moeldoko, tidak peduli dengan ide demokrasi sehat dalam gugatan terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai.

"Semua dalih itu cuma gincu untuk mendandani upaya membuka jalan bagi niat jahat dan praktek politik hina kubu Moeldoko," kata Rachland dalam keterangannya, Selasa, 28 September 2021.

Rachland mengatakan, Yusril Ihza sebelumnya tak peduli pada ide demokrasi yang sehat pada saat ia berkepentingan mendapat rekomendasi Partai Demokrat bagi anaknya dalam pilkada. Ide itu baru datang padanya belakangan, setelah kubu Moeldoki memberinya pekerjaan untuk membatalkan AD/ART Partai Demokrat.

"Sampai di sini, harusnya juga jelas, kenapa kader Demokrat bereaksi keras padanya. Yusril sudah mendapat kemanfaatan dari AD/ART Demokrat saat ia memiliki kepentingan terhadap karier politik anaknya," ujarnya.

Menurut Rachland, Yusril semestinya memilih sikap etis dan menjauhi kemungkinan conflict of interest dengan menolak permintaan kubu Moeldoko. Setidaknya, kata Rachland, mantan Menteri Hukum dan Ham Itu bisa memajukan advokat lain demi konsistensinya sendiri. Sehingga, Yusril bisa bekerja di belakang layar saja.

Advertising
Advertising

Tapi, Yusril justru menerima pekerjaan dari Kubu Moeldoko. Rachland memandang Yusril menganggap dirinya begawan yang sedang memberi pencerahan berdemokrasi. "Ia mengejek kader Demokrat sebagai 'dewa mabuk'. Tapi siapakah di sini yang sebenarnya mabuk ketenaran dan mabuk kesombongan," ucapnya.

Yusril, kata Rachland, bukan cuma profesor hukum tata negara. Tapi juga politikus karatan. Sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang dan menteri pada tiga pemerintahan, Rachland mempertanyakan mengapa tiba-tiba saja Yusril tak bisa melihat relasi kuasa di balik peristiwa politik yang sedang menghajar Demokrat.

"Apa yang membuatnya mengira bisa membangun demokrasi yang sehat dengan mengamini praktek politik opresif dan hina?" ujar Rachland.

FRISKI RIANA

Baca: Kader Demokrat Sesalkan Yusril Ihza Mahendra Bantu Kubu Moeldoko

Berita terkait

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

2 hari lalu

Dede Yusuf Ungkap Alasan Enggan Maju Pilkada 2024

Politikus Partai Demokrat Dede Yusuf lebih memilih menjadi anggota DPR RI dibanding maju Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

3 hari lalu

Alasan Bey Triadi Machmudin Tolak Pinangan Demokrat Maju di Pilkada Jabar 2024

Partai Demokrat menilai Bey Triadi Machmudin sebagai figur potensial untuk Pilkada Jabar 2024.

Baca Selengkapnya

Susanti Dewayani Daftar ke Partai Demokrat di Pilkada Pematangsiantar

4 hari lalu

Susanti Dewayani Daftar ke Partai Demokrat di Pilkada Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar, Susanti Dewayani, menyerahkan formulir pendaftaran sebagai Calon Wali Kota Pematangsiantar ke Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

7 hari lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Dukung Prabowo Tambah Kementerian

8 hari lalu

Alasan Demokrat Dukung Prabowo Tambah Kementerian

Menurut Demokrat selama penambahan kementerian oleh Prabowo Subianto untuk mengurus rakyat lebih banyak, maka menjadi kebijakan yang baik.

Baca Selengkapnya

Ditinggal Demokrat dan PPP di Pilkada Depok, PKS: Dipersilakan

9 hari lalu

Ditinggal Demokrat dan PPP di Pilkada Depok, PKS: Dipersilakan

PKS pernah membangun koalisi bersama Demokrat dan PPP di Pilkada Depok 2020.

Baca Selengkapnya

Demokrat Ungkap Alasan Tidak Satu Perahu Lagi dengan PKS di Pilkada Depok 2024

9 hari lalu

Demokrat Ungkap Alasan Tidak Satu Perahu Lagi dengan PKS di Pilkada Depok 2024

Ketua DPC Partai Demokrat Depok Edi Sitorus mengungkapkan alasan tidak lagi satu perahu dengan PKS pada Pilkada Depok 2024

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

9 hari lalu

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

9 hari lalu

Demokrat Klaim Ide Presidential Club Sudah Ada Sejak era SBY

Demokrat menyatakan ide pembentukan presidential club sebetulnya sudah tercetus sejak 2014.

Baca Selengkapnya