Mimpi CEO Paragon Technology Membangun Ekosistem Pendidikan Berbasis Inovasi

Minggu, 26 September 2021 10:13 WIB

Badut dari Komunitas Aku Badut Indonesia (ABI) saat melakukan edukasi tentang protokol kesehatan pada siswa di SDN 03 Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 September 2021. Aku Badut Indonesia (ABI) melakukan aksi kampanye edukasi tentang protokol kesehatan dengan menyanyikan lagu 3 M, membagikan masker dan mengingatkan protokol kesehatan selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Salman Subakat percaya bahwa talenta-talenta unggul adalah kunci terciptanya inovasi. Lahirnya orang-orang kompeten di berbagai bidang, kata Salman, tentu tak terlepas dari peran dunia pendidikan. Berangkat dari hal tersebut, CEO Paragon Technology and Innovation itu memilih mengambil peran dalam upaya menciptakan ekosistem pendidikan berbasis inovasi di Indonesia.

Lewat program tanggung jawab sosial perusahaannya, Salman berkecimpung dalam sejumlah pergerakan untuk memajukan pendidikan Indonesia. Di antaranya, Good Leader Good Teacher, Wardah Inspiring Teacher, Semua Murid Semua Guru, Paragon Innovation Fellowship, Jabar Innovation Fellowship, Lecturer Coaching Movement, Pelatihan Inspiring Lecturer, dan INS Kayu Tanam Restoration.

Untuk membangun ekosistem pendidikan ini, Salman tidak bisa bergerak sendirian. Butuh kerjasama pentahelix antara pemerintah, pengusaha, akademisi, media dan komunitas. Media, ujar Salman, salah satu unsur yang sangat penting dalam memajukan ekosistem pendidikan. Untuk itu, ia juga menginisiasi Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) pada 2020 lalu. Gerakan tersebut terus bergulir sampai saat ini.

"Berbagai informasi mengenai pendidikan, tentu corongnya adalah media. Paragon sendiri terkoneksi dengan dunia luar melalui jurnalisme," ujar Salman dalam acara Kick Off Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang digelar GWPP, Selasa, 21 September 2021.

Berbagai gerakan pendidikan yang diinisiasi bos Paragon ini mengangkat tema leadership atau kepemimpinan. Sebab, kepemimpinan dinilai sangat dibutuhkan dalam menyongsong berbagai perubahan global di masa mendatang.

Advertising
Advertising

"Dengan tema leadership ini, kami ingin membentuk
pemimpin-pemimpin yang berjiwa sosial, karena mereka yang peka dengan lingkungan sekitar, biasanya akan tumbuh menjadi pemimpin yang lebih baik," ujar putra pengusaha kosmetik Nurhayati Subakat itu. "Jadi leadership, ditambah dengan entrepreneurship yang inovatif, pastinya akan menciptakan hasil yang lebih baik".

Direktur Pelaksana GWPP, Nurcholis MA Basyari berharap program ini bisa menumbuhkembangkan ekosistem pendidikan melalui pengarusutamaan isu-isu pendidikan, baik lokal maupun nasional, ke dalam pemberitaan media massa.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Salman Subakat dan Paragonian (sebutan karyawan Paragon) yang terus berkomitmen dalam upaya membangun pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. "Mari kita lanjutkan ikhtiar mengarusutamakan isu pendidikan ini," ujarnya.

Baca juga: Malala Minta Pendidikan Perempuan di Afghanistan Diperhatikan

Berita terkait

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

2 jam lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

16 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

17 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

17 jam lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

19 jam lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

22 jam lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

1 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya