Antisipasi Tsunami Covid-19 di Papua Usai PON XX, Ini Saran Epidemiolog

Reporter

Friski Riana

Editor

Amirullah

Jumat, 24 September 2021 17:16 WIB

Sejumlah atlet melintasi latar belakang spanduk esport PON XX Papua di arena Hoki dan Kriket di Doyo Baru, Jayapura, 19 September 2021. (ANTARA/Arindra Meodia)

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Papua, Hasmi, memberikan sejumlah saran agar penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX 2021 atau PON Papua tidak menyisakan tsunami kasus Covid-19.

“Ada beberapa mungkin jadi masukan kami dari epidemiolog bahwa 3T (testing, tracing, treatment) harus masif di daerah venue PON,” kata Hasmi dalam diskusi, Jumat, 24 September 2021.

Hasmi mengatakan, strategi dalam meningkatkan cakupan vaksin juga harus dilakukan agar terbentuk kekebalan kelompok. Saat ini, Hasmi menilai sudah ada usaha pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di sekitar lokasi acara PON XX.

Per Agustus 2021, cakupan vaksinasi di kabupaten dan kota area PON masih 18 persen. Mendekati pelaksanaan PON, kata Hasmi, angkanya sudah 30 persen lebih. Di Kota Jayapura, misalnya, cakupan vaksinasi dosis pertama sebelumnya hanya 30 persen. “Tadi malam sudah mencapai 65 persen untuk cakupan vaksin dosis satu,” ujarnya.

Adapun dosis kedua di hampir semua kabupaten venue PON masih di bawah 50 persen. Kabupaten Merauke, menurut Hasmi, menjadi wilayah penyelenggaraan PON dengan cakupan vaksinasi tertinggi untuk dosis kedua, yaitu di atas 40 persen.

Advertising
Advertising

Saran berikutnya, Hasmi meminta agar pemerintah memperhatikan kebutuhan tes Covid-19, seperti mesin, reagen, dan catridge di lokasi yang menjadi venue PON. Pasalnya, Kabupaten Merauke sempat mengalami kerusakan dan kekosongan stok catridge untuk PCR. Akibatnya, tes Covid-19 di sana menjadi terhambat.

Hasmi juga menyarankan ada kerja sama lintas sektor, baik TNI, Polri, dan relawan dalam penegakan protokol kesehatan saat PON berlangsung. Kemudian tetap melakukan edukasi dan komunikasi risiko pada masyarakat, baik sebelum, saat, dan sesudah PON.

Hal yang paling utama, Hasmi menyarankan agar ada kesadaran kolektif dan partisipasi warga terutama dalam pelaksanaan PON XX untuk melaksanakan prokes dan vaksinasi. “Kami di Papua harus punya prediksi terburuk pasca PON, karena hampir pasti menyisakan masalah kesehatan yang mungkin lebih dibanding sebelumnya,” kata dia.

Berita terkait

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

4 jam lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB, DPO Pembakaran Kamp dan Alat Berat PT Unggul

6 jam lalu

Satgas Operasi Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB, DPO Pembakaran Kamp dan Alat Berat PT Unggul

Satgas Operasi Damai Cartenz menangkap anggota TPNPB-OPM atau KKB yang selama ini menjadi DPO kasus pembakaran kamp dan alat berat PT Unggul.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

6 jam lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

7 jam lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

12 jam lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

1 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

1 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

2 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

2 hari lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya