Menteri BUMN Ajak Petani Karawang Ikut Program Makmur Pupuk Indonesia

Jumat, 24 September 2021 11:10 WIB

INFO NASIONAL-Untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani, Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong pelaksanaan program Makmur PT Pupuk Indonesia (Persero). Program yang diluncurkan pada Agustus 2021 ini akan diimplementasikan secara nasional.

Kali ini, program Makmur akan diterapkan di Kecamatan Rawamerta, Karawang, Jawa Barat. Luas lahan yang akan mengikuti program ini adalah 100 hektar dengan komoditas padi. Para petani di Karawang harus mengikuti program Makmur karena memiliki banyak manfaat, yaitu meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani.

"Saya hari ini ke sini mau ketemu bapak-bapak, ingin tahu program ini apa saja yang perlu disempurnakan. Karena kan targetnya pak Erick Thohir ini sampai 4 juta hektar, supaya program ini bisa di mana-mana," ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga saat berdialog dengan petani Rawamerta, Kabupaten Karawang, Kamis, 23 September 2021.

Arya mengatakan melalui program Makmur pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga pengasilan petani. Ekosistem di sini menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, dan offtaker.

Arya menilai keharusan petani tergabung dalam program Makmur lantaran Karawang merupakan lumbung padi nasional. "Tadi kami juga bertemu dengan petani yang belum tergabung dalam program sehingga kita harapkan dengan tanya jawab tadi petani-petani terbuka bagaimana bisa melihat langsung sehingga mereka bisa melihat ini sebuah program yang bisa memakmurkan mereka," kata Arya.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Encum Hidayat, petani dari Kelompok Tani Cahaya Barokah mengungkapkan program Makmur Pupuk Indonesia terbukti memberikan banyak manfaat. Salah satunya meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani.

Sebagai petani, Encum mengaku dari awal bergabung sudah mendapat bantuan berupa benih, difasilitasi pupuk, serta didampingi dari awal tanam hingga proses penjualan hasil panen. "Jadi produktivitas jauh banget, sebelum masuk Makmur paling hebat kita mendapatkan 6 ton per hektar, setelah masuk Makmur kotor itu sekitar 9,7 ton, kalau bersihnya 8,7 ton per ha," kata Encum.

Encum akan mengajak para petani di Karawang untuk bergabung dalam program Makmur Pupuk Indonesia. Salah satu yang tertarik bergabung adalah Usep Suherman, Ketua Kelompok Tani Pelita Karya. "Pada bulan ini saya ikut progran Makmur, tertarik karena saya lihat kemarin di daerah Kecamatan Pedes, keberhasilan program Makmur dan ingin mencoba di sini," ujarnya.

Pupuk Indonesia menugaskan PT Pupuk Kujang Cikampek menjadi project leader program Makmur di Kabupaten Karawang. Program ini sudah dilaksanakan di luas lahan 550 ha yang tersebar di sembilan desa dan tujuh kecamatan sedangkan kmoditas yang ditanam adalah padi dan pisang.

Adapun rinciannya 154 ha di Desa Sabajaya di Kecamatan Tritajaya dan petani yang terlibat sebanyak 98 orang. Berikutnay lahan seluas 280 ha Desa Karangjaya, Kertaharja, Cibuya di Kecamatan Cilebar dan Kecamatan Pedes dan petani yang terlibat sebanyak 113 orang.

Selanjutnya lahan seluas 26 ha di Desa Langensari dan Bayur Kidul di Kecamatan Cilamaya Kulon dan petani yang terlibat sebanyak 26 orang. Berikutnya lahan seluas 20 ha di Desa Karangtanjung, Kecamatan Lemahabang diikuti seorang petani. Lahan seluas 35 ha di Desa Anggadita di Kecamatan Klari dan melibatkan seorang petani. Terakhir lahan seluas 35 ha di Desa Tegalega, Kecamatan Ciampel yang melibakan 20 orang.

Dengan tambahan luas 100 ha di Kecamatan Rawamerta, maka total lahan pertanian yang melaksanakan program Makmur Pupuk Indonesia di Kabupaten Karawang menjadi 650 ha.(*)

Berita terkait

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

4 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

7 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

1 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

7 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

8 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

8 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

11 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

24 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

25 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

29 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya