Koalisi Jelaskan Riset yang Singgung Nama Luhut di Diskusi Haris Azhar - Fatia

Kamis, 23 September 2021 10:05 WIB

Haris Azhar dan Luhut Binsar Panjaitan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara dari Koalisi Bersihkan Indonesia, Ahmad Ashov Birry, menjelaskan riset ihwal dugaan adanya jejak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam proyek Blok Wabu di Intan Jaya, Papua. Hasil riset itu sebelumnya dibahas oleh Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dalam diskusi di kanal Youtube, lantas berujung pada laporan Luhut ke polisi.

Ashov mengatakan kajian tersebut dilatarbelakangi keprihatinan atas terjadinya eskalasi konflik bersenjata yang dipicu operasi keamanan di Intan Jaya. Eskalasi konflik tersebut telah menyebabkan jatuhnya korban sipil, setidaknya puluhan meninggal dan ribuan mengungsi. Di sisi lain, kata Ashov, ada pula dampak jangka panjang tambang emas terhadap lingkungan.

"Kajian ini bertujuan menguji asumsi dasar apakah benar di balik setiap rangkaian kekerasan militer selalu terselip kepentingan ekonomi," kata Ashov dalam konferensi pers daring Selasa kemarin, 22 September 2021.

Penelitian ini melibatkan Koalisi Bersihkan Indonesia, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Walhi Papua, Pusaka, LBH Papua, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), Greenpeace, dan Trend Asia. Ashov menjelaskan, para peneliti dari sejumlah organisasi masyarakat sipil melakukan sejumlah tahapan.

Pertama, mengidentifikasi penempatan militer di Papua berdasarkan keberadaan pos atau kantor militer. Pencarian data ini dilakukan dengan akses informasi dari sejumlah sumber, termasuk pencarian di website milik TNI, Polri, dan Google Maps.

Advertising
Advertising

Kedua, peneliti mengidentifikasi sebaran konsesi di sekitar pos-pos militer tersebut. Kedekatan (proximity) antara pos militer dan konsesi menjadi salah satu indikasi untuk membuktikan asumsi dasar.

Ketiga, mencari keterhubungan antara konsesi perusahaan dengan anggota TNI Polri di Indonesia, termasuk purnawirawan. Dari tahapan tersebut, koalisi menemukan ada empat perusahaan yang teridentifikasi memiliki kedekatan dengan pos keamanan.

Dua di antaranya, PT Freeport Indonesia dan PT Madinah Qurrata'Ain (MQ), disinyalir memiliki relasi atau keterkaitan dengan aparat, baik TNI maupun Polri, serta purnawirawan. PT Madinah Qurrata'Ain merupakan pemegang izin Darewo River Gold Project.

Dalam proyek tersebut, West Wits Mining (pemegang saham PT MQ), membagi 30 persen sahamnya kepada PT Tobacom Del Mandiri. TDM merupakan bagian dari PT Toba Sejahtera Group, yang sebagian sahamnya dimiliki Luhut Binsar Pandjaitan.

Ashov mengatakan penelitian juga menggunakan konsep politically exposed person, yakni orang-orang yang memegang atau pernah memegang peran publik, seperti kepala negara, politikus senior, pejabat yudisial atau militer, pejabat eksekutif BUMN, atau petinggi partai politik. Namun ia menegaskan, para peneliti tak bermaksud menyasar Luhut dalam kajian ini.

Ashov mengatakan ada nama-nama aktor TNI Polri lain yang ditemukan dalam penelitian tersebut. Pada intinya, kata dia, kajian ini menyoroti potensi konflik kepentingan dan penyalahgunaan wewenang.

"Kami tegaskan prosesnya bukan berangkat dari orang. Tahapannya tidak langsung dari aktor, tapi aktor ditemukan dalam konteks tersebut," ujarnya.

Menurut Ashov, dari hasil analisis, Koalisi menilai penempatan militer di Intan Jaya bersifat ilegal. Sebab, belum pernah ada keputusan Presiden Joko Widodo yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat ihwal pengerahan dan penggunaan kekuatan TNI ke Intan Jaya, sesuai ketentuan yang diatur undang-undang.

Koalisi pun merekomendasikan sejumlah hal dari penelitian yang dilakukan. Pertama, meminta pemerintah pusat menarik seluruh personel keamanan TNI/Polri yang diturunkan secara nonorganik ke Papua.

Kedua, mendesak pemerintah menindak tegas aparat militer yang melakukan pelanggaran HAM. Ketiga, meminta pemerintah mencabut perizinan perusahaan yang tak mendapat persetujuan masyarakat lokal.

Keempat, mendesak pemerintah pusat dan daerah mengutamakan keselamatan dan kedamaian di Intan Jaya, serta mengupayakan pelayanan sosial yang baik untuk masyarakat. Kelima, meminta pemerintah meninggalkan pendekatan militer dalam setiap kebijakan menyangkut Tanah Papua.

Keenam, pemerintah dalam hal ini BUMN harus menimbang ulang pilihan untuk menempatkan militer di kursi komisaris. "Karena tadi konsep PEP, yang kemudian bisa menyebabkan konflik kepentingan dan abuse of power," ujar Ashov.

Luhut lewat pengacaranya, Juniver Girsang membantah kliennya terlibat urusan tambang di Papua. Ia mengatakan tudingan itu tidak benar.

Luhut Binsar Pandjaitan kemudian melaporkan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti ke Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya pada Rabu kemarin, 22 September 2021. Sebelum ke polisi, Luhut dua kali mengirim somasi kepada Direktur Eksekutif Lokataru dan Koordinator KontraS itu.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Luhut Laporkan Haris Azhar - Fatia, SAFEnet: Berkebalikan dengan Ucapan Jokowi

Berita terkait

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

3 jam lalu

Hujan Kritik Revisi UU Keimigrasian

Revisi UU Keimigrasian yang diusulkan DPR dikhawatirkan menjadi celah pihak yang berperkara untuk melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

14 jam lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

19 jam lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

1 hari lalu

Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Koteka Barbershop di Wilayah Intan Jaya Papua, Apa Tugas dan Fungsi Utama Kostrad?

Calon suami Ayu Ting Ting dan Satgas Yonif 509 Kostrad melakukan program Koteka Barbershop. Apa tugas dan fungsi utama Kostrad?

Baca Selengkapnya

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

1 hari lalu

Calon Suami Ayu Ting Ting dan Jajaran Satgas Yonif 509 Kostrad Lakukan Kegiatan Koteka Barbershop

Calon suami Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana yang tergabung dalam Satgas Yonif 509 Kostrad mengadakan kegiatan Koteka Barbershop. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

1 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

1 hari lalu

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polda Papua menuding Kelompok kriminal bersenjata KKB atau telah membunuh warga sipil di Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

1 hari lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

2 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

2 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya