PMI Ungkap Penyebab Plasma Konvalesen Sulit Didapat

Reporter

Antara

Jumat, 17 September 2021 09:24 WIB

Petugas memeriksa sampel darah milik penyintas Covid-19 yang akan melakukan donor plasma konvalesen di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Linda Lukitari mengungkap sejumlah masalah penyebab plasma konvalesen sulit didapat. “Mesin apheresis hanya diberikan kepada daerah berzona merah,” kata Linda dalam sebuah diskusi, Kamis 17 September 2021.

Dia menjelaskan jumlah mesin yang digunakan untuk donor plasma tersebut di Indonesia saat ini baru 48 unit dan ditempatkan di wilayah yang termasuk ke dalam zona merah COVID-19. "Karena kalau tidak di zona merah, kita tidak punya pendonor penyintas seperti itu. Sehingga apabila di situ memang cukup besar kasusnya, kita menyiapkan mesin apheresis,” ujar dia.

Selain jumlah mesin apheresis yang masih sedikit, tidak semua penyintas COVID-19 dapat menjadi pendonor plasma konvalesen.

Linda mengatakan hal tersebut terjadi karena dalam donor plasma konvalesen, pihaknya tidak hanya memastikan orang itu telah sembuh tetapi juga melihat titer anti bodi milik penyintas tersebut.

Ia memberikan contoh dari 100 penyintas yang pernah mendaftarkan diri sebagai pendonor plasma konvalesen, hanya 20 penyintas yang berhasil lolos menjadi pendonor.

Advertising
Advertising

“Memang tidak mudah menjadi donor plasma konvalesen atau penyintas. Yang utama itu titer anti bodinya, itu perbedaannya,” kata dia.

CEO Reblood Leonika Sari mengatakan proses donor plasma konvalesen memiliki perbedaan dengan donor darah biasa karena dilakukan pemeriksaan dua kali.

“Untuk donor biasa hanya datang ke PMI, dites Hb (hemoglobin) dan tensi, kemudian kalau lolos langsung dilakukan pendonoran darah. Tapi kalau donor plasma harus dilakukan dua kali ke PMI,” kata Leonika.

Pada tahap pertama, penyintas akan diminta menjalani skrining sampel darah dan pengecekan lengkap melalui anti bodi untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit atau infeksi yang menular seperti HIV atau hepatitis.

Setelah melakukan sejumlah tes, apabila penyintas dinyatakan lolos maka harus datang kembali ke unit PMI keesokan harinya untuk melakukan donor menggunakan mesin apheresis.

“Di mesin apheresis ini darah yang didonorkan dimasukkan ke dalam mesin, kemudian dipisahkan komponennya. Hanya diambil plasmanya saja dan plasmanya ini adalah plasma konvalesen yang akhirnya membantu penyembuhan pasien Covid-19 karena di dalam plasma tersebut ada anti bodi yg bisa membantu penyembuhan pasien,” ujar dia.

Karena dilakukan pemeriksaan secara mendetail, dia mengakui bahwa sulit untuk mencari penyintas yang dapat meluangkan waktu untuk dua kali datang ke unit donor yang disediakan oleh PMI karena waktu donor yang dapat menghabiskan waktu sekitar satu jam.

Ia juga menyebutkan masalah yang dihadapi juga datang dari kondisi plasma pendonor itu sendiri. Terdapat plasma yang telah tercemar oleh kolesterol, sehingga plasma tersebut tidak dapat digunakan kepada pasien.

Baca: Satgas Fasilitasi Warga Tak Punya Smartphone Agar Bisa Pakai PeduliLindungi

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

2 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

2 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

3 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

5 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

6 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

8 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

8 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

8 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

8 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya