Bupati Minta Warga Maybrat Tak Takut Kehadiran Banyak Personel TNI - Polri
Reporter
Friski Riana
Editor
Amirullah
Selasa, 14 September 2021 16:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Maybrat Bernard Sagrim meminta para pengungsi insiden penyerangan pos koramil di Kampung Kisor, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, agar tidak takut melihat banyaknya aparat TNI - Polri di wilayah mereka.
“Aparat datang untuk memberikan perlindungan. Mereka menjaga dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Bernard dalam keterangannya, Selasa, 14 September 2021.
Bernard menyampaikan bahwa tugas aparat selain mengamankan wilayah juga mencari pelaku penyerangan pos koramil tersebut.
Komandan Komando Distrik Militer 809/Maybrat Letnan Kolonel Infanteri Harry Ismail mengimbau agar masyarakat kembali ke rumah masing-masing.
“Bapak Pangdam dan Kapolda sudah menjamin keamanan di wilayah kita, jadi jangan takut. Aparat hadir untuk melindungi bapak ibu sekalian dan menjaga stabilitas daerah,” ujarnya.
Aksi penyerangan terjadi pada 2 September 2021. Saat itu, kelompok bersenjata menyerang ke Pos Karamil di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Akibat serangan itu empat personel TNI tewas. Sementara, dua personel lainnya mengalami luka berat dan lima orang berhasil selamat.
Pasca-serangan, masyarakat di sekitar posramil mengungsi dan tinggal dengan keluarga yang mereka kenal di Kampung Aisio dan sekitarnya. Saat ini, pemerintah daerah Maybrat tenagh mendata warga yang akan kembali ke rumahnya sebagai laporan ke kepala distrik.