Menteri Kesehatan Sebut Kasus Covid-19 Sudah Menurun Cukup Jauh

Senin, 13 September 2021 12:25 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat mengikuti rapat dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 8 April 2021. Rapat tersebut membahas strategi vaksinasi Covid-19 dalam mencapai herd immunity di Indonesia, penjelasan terkait ketersediaan vaksin Covid-19 untuk vaksinasi program Pemerintah, penjelasan terkait kesiapan penyediaan vaksin Covid-19 untuk vaksinasi gotong royong beserta regulasinya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus Covid-19 di Tanah Air sudah menurun cukup jauh. Budi mengatakan, dari sisi kasus konfirmasi, jumlahnya kini berada di kisaran 5.000 kasus per hari maupun rata-rata tujuh hari.

"Sekarang sudah menurun cukup jauh kasus konfirmasinya sudah menyentuh angka lima ribu, insya Allah nanti bisa turun di bawah lima ribu per hari," kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 13 September 2021.

Budi mengatakan angka kasus rawat inap harian juga sudah turun ke angka di bawah 20 ribu kasus, kendati rata-rata tujuh harinya masih lebih tinggi. Menurut Budi, angka ini sudah lebih rendah ketimbang angka rawat inap di rumah sakit sebelum Lebaran lalu.

"Angka kematian juga sudah menurun cukup drastis," kata Budi.

Ia mengatakan, angka kematian harian terakhir berada di angka 270 kasus, dengan rata-rata sekitar 460 kasus. Budi juga menyebut jumlah ini sudah jauh dibandingkan angka kematian yang mencapai 2.000 orang saat puncak kasus Covid-19.

Advertising
Advertising

Dia melanjutkan, dari enam indikator Badan Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia sudah masuk ke level 1 untuk kategori kasus konfirmasi. Standarnya yakni angka kasus konfirmasi di bawah 20 kasus per 100 ribu penduduk per minggu.

Adapun untuk rawat inap dan kematian secara nasional, kata dia, Indonesia kini berada di level 2. "Insya Allah ini bisa terus turun masuk ke level satu," ujar Budi.

Selanjutnya, Budi mengatakan positivity rate juga turun ke bawah batas normal WHO atau di bawah 5 persen, tracing mulai membaik ke angka 15 orang per satu kasus, dan bed occupancy rate (BOR) kembali ke titik normal sebesar 17,14 persen.

Budi melanjutkan, hampir semua provinsi sudah masuk kategori normal atau level 1 dalam hal kasus konfirmasi. Namun beberapa provinsi masih berada di level 3 atau relatif tinggi kasus konfirmasinya, yakni Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.

Sedangkan tren rawat inap, kata Budi, juga sudah banyak yang turun ke level 1. Beberapa provinsi yang masih relatif tinggi ialah Kepulauan Riau, Aceh, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur.

"Untuk tingkat kematian semuanya juga sudah, sebagian besar sudah masuk ke level normal. Yang masih agak tinggi adalah Aceh, Riau, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Bali, Yogyakarta, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur," ujarnya.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Kemenkes Catat 41,73 Juta Warga Telah Dapat Vaksinasi Lengkap

Berita terkait

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

8 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

14 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya