September Kelam, Kronologi Peristiwa Tanjung Priok 37 Tahun Silam

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 September 2021 07:05 WIB

Keluarga korban peristiwa Tanjung Priok 1984 didampingi aktivis Kontras membacakan tuntutan agar Presiden Joko Widodo menuntaskan kasus pelanggaran HAM berat. TEMPO/Larissa Huda

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan September menorehkan banyak tragedi kemanusiaan di negeri ini. Tidak bisa dipungkiri tagar September kelam atau black September trending di berbagai platform media sosial. Selain kasus pembunuhan Munir yang tak kunjung usai pengungkapannya, peristiwa Tanjung Priok 37 tahun silam juga menjadi masalah serius yang masih diperjuangkan oleh aktivis HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia.

Tragedi dan peristiwa kelam yang terjadi pada masa pemerintahan Orede Baru ini menimbulkan banyak jatuh korban jiwa akibat represifitas negara. Pertumpahan darah yang melibatkan massa Islam dan pemerintah Orde Baru ini dipantik oleh penerapan Pancasila sebagai asas tunggal yang sudah gencar digaungkan sejak 1980-an.

Abdul Qadir Djaelani, tokoh masyarakat sekaligus ulama di Tanjung Priok yang dihukum 18 tahun penjara oleh Pemerintah Orde Baru ini mengungkapkan, kejadian ini bermula sejak 8 September 1984 setelah aparat memasuki tempat ibadah tanpa melepas lars-nya. Selain itu, mereka juga mencopot pamflet-pamflet yang dianggap berisi ujaran kebencian terhadap pemerintah.

Kerusuhan mulai terjadi ketika beberapa jemaah musala bertengkar dengan para tentara yang melakukan tindakan represif. Walaupun sempat mereda, situasi tiba-tiba kembali ricuh setelah seorang warga membakar beberapa motor milik tentara.

Terkait hal ini para aparat tersebut menangkap empat orang yang terduga sebagai provokator. Pada 11 September 1984, para jemaah meminta bantuan dari Amir Biki, tokoh masyarakat daerah tersebut. Berdasarkan Kontras, Mereka Bilang di Sini Tidak Ada Tuhan: Suara Korban Tragedi Priok, Amir Biki yang merespon permintaan jemaah tersebut meminta Kodim untuk melepaskan 4 orang yang ditahan tersebut. Namun, hal ini tidak diindahkan oleh pihak aparat dan Amir Biki merasa dipermainkan.

Advertising
Advertising

Dengan adanya pemicu tersebut, Amir Biki mencoba untuk mengumpulkan ulama-ulama dan para tokoh agama untuk melakukan protes terhadap kinerja para aparat tersebut. Dalam hal ini Amir Biki juga mengundang berbagai forum umat Islam di Jakarta.

Pagi 12 September 1984, sekitar 1.500 orang bergerak menuju Polres Tanjung Priok dan juga ke Kodim yang jaraknya 200 meter dari Polres. Massa yang sedang berjalan ke tempat tersebut disambut dengan butiran-butiran peluru yang keluar dari senapan otomatisnya.

Hal tersebut banyak membuat massa bergelimpungan, berlari ke sana kemari. Selain itu dalam aksi ini juga memakan korban jiwa dan ratusan orang yang terluka. Berdasarkan temuan Komnas HAM, yang dimuat dalam kontras.org, setidaknya 79 orang dalam peritsiwa tersebut menjadi korban, 55 orang mengalami luka-luka dan 23 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia, sementara puluhan orang ditangkap dan ditahan tanpa melalui proses hukum yang jelas serta beberapa orang lain dinyatakan hilang.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Tragedi Tanjung Priok Versi Komnas HAM

Berita terkait

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

2 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

7 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

7 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

8 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

8 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

11 hari lalu

Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.

Baca Selengkapnya