Isu Presiden 3 Periode Disebut Picu Spekulasi Demi Ibu Kota Negara

Minggu, 12 September 2021 10:30 WIB

KPK Cecar Benny Soal Blackberry di Kongres demokrat

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman menyatakan isu perpanjangan masa jabatan kepala negara selama tiga tahun atau presiden 3 periode tidak masuk akal. Ia mengatakan justru muncul anggapan bahwa agenda itu berhubungan dengan rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Akibat tidak masuk akal alasan ini, masuk spekulasi, pandangan, jangan-jangan perpanjangan atau penundaan pemilu ini hanya untuk menyelamatkan investor yang telah telanjur berinvestasi di IKN," kata Benny dalam diskusi yang digelar ILUNI UI, Sabtu, 11 September 2021.

Isu perpanjangan masa jabatan presiden sebelumnya bergulir seiring dengan rencana amandemen UUD 1945 yang tengah dikaji oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Menurut Benny, alasan-alasan yang dikemukakan oleh para pendukung perpanjangan masa jabatan presiden ini sulit diterima.

Benny menilai sejumlah investor telah menyiapkan uang dan berkomitmen terlibat proyek pembangunan ibu kota baru. Ia mengatakan para investor tersebut memerlukan jaminan atas kesinambungan pembangunan.

"Apakah presiden yang akan datang mau melanjutkan itu. Jangan-jangan dia setop, hentikan itu, kalau hentikan investor yang akan mengalami kerugian. Poin saya, amandemen untuk siapa?" ujar Benny.

Advertising
Advertising

Benny mengatakan ada sejumlah alasan yang dikemukakan oleh para pendukung presiden 3 periode atau perpanjangan masa jabatan presiden. Misalnya, tak adanya calon pemimpin serta angka kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tinggi.

"Jangankan (angka kepuasan) 70 persen, 100 persen pun enggak boleh ditambah tiga periode, karena konstitusi sudah membatasinya," kata Benny.

Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi sebenarnya terus tercatat menurun. Survei Indikator Politik yang dirilis 25 Agustus 2021 misalnya, mencatat angka kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi sebesar 59,3 persen, turun dari survei Februari dan Juli yang masih di angka 60 persen.

Benny Harman mengatakan konstitusi sudah membatasi masa jabatan presiden selama dua periode. Ia mengingatkan banyak ahli berpendapat bahwa kekuasaan yang terlalu lama pasti disalahgunakan.

Politikus asal Nusa Tenggara Timur ini mengaku yakin Presiden Jokowi tak berniat menambah masa jabatannya menjadi tiga periode atau memperpanjang selama tiga tahun. Namun, kata Benny, ada kekuatan-kekuatan politik di lingkaran presiden yang berkepentingan dan dikhawatirkan mendorong agenda tersebut.

"Kekuatan-kekuatan politik yang berada di sekitarnya ini yang punya kepentingan dan mungkin ingin memanfaatkan, menyalahgunakan jabatan dan popularitas Presiden Jokowi untuk menggolkan kepentingan-kepentingan mereka yang tersembunyi," ujar anggota Komisi Hukum DPR ini.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo dalam sejumlah kesempatan membantah amandemen UUD 1945 akan menyinggung perubahan masa jabatan presiden-wakil presiden. Ia mengatakan agenda perubahan konstitusi hanya demi menetapkan pokok-pokok haluan negara.

Namun, banyak pakar hukum dan kelompok sipil khawatir agenda amandemen UUD 1945 merupakan kotak pandora yang akan mengubah berbagai pasal krusial dalam konstitusi, seperti masa jabatan presiden 3 periode.

Baca juga: Fadjroel Rachman Tegaskan Jokowi Tolak Wacana Presiden 3 Periode

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

15 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

33 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

19 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

23 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya