Menkominfo Tegaskan 9 Vaksin Covid-19 di Indonesia Aman dan Berkhasiat

Reporter

Egi Adyatama

Sabtu, 11 September 2021 10:03 WIB

Menkominfo Johnny G Plate memberikan keterangan pers terkait kedatangan Vaksin COVID-19 setibanya dari China di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat, 30 April 2021. Pemerintah Indonesia kembali kedatangan Vaksin COVID-19, untuk tahap ke- 10 ini indonesia kedatangan dua jenis vaksin yakni Vaksin Sinophram sebanyak 482 400 dosis dan Vaksin Sinovac sebanyak 6 juta dosis berbentuk bulk. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan semua vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia aman karena telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Karena itu, mereka meminta masyarakat untuk tidak ragu dengan ketersediaan dan keamanan vaksin dan menyegerakan vaksinasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate meminta masyarakat menyegerakan vaksinasi untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, termasuk keluarga dan orang terdekat.

"Hadirnya beragam jenis vaksin Covid-19 di Indonesia ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengamankan ketersediaan vaksin. Seluruh dunia sangat memerlukan vaksin Covid-19 saat ini, dan Indonesia memerlukan 400 juta lebih dosis vaksin. Oleh karenanya, pemerintah berupaya mendapatkan vaksin dari berbagai produsen," kata Menkominfo Johnny Plate dalam keterangan tertulis, Sabtu, 11 September 2021.

Pada 7 September 2021, Badan POM telah memberikan EUA kepada Vaksin Janssen produksi Johnson & Johnson. Berdasarkan pengujian kepada penerima vaksin yang berusia atas 18 tahun, vaksin Covid-19 tunggal ini memiliki efikasi untuk mencegah semua gejala Covid-19 sebesar 67,2 persen dan efikasi untuk mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat sebesar 66,1 persen.

Pada hari yang sama BPOM juga memberikan EUA untuk vaksin Convidecia yang dikembangkan CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology. Efikasi vaksin Convidecia untuk perlindungan pada semua gejala Covid-19 adalah 65,3 persen, sedangkan efikasi untuk perlindungan terhadap kasus Covid-19 berat adalah 90,1 persen.

Advertising
Advertising

Vaksin Janssen dan Covidecia menjadi ke-8 dan ke-9 yang telah mendapatkan EUA dari BPOM pada tahun ini. Kedua vaksin tersebut menyusul tujuh vaksin lain yang telah mendapatkan EUA lebih awal, yaitu Sinovac, Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Sputnik V.

"Dari sembilan vaksin yang sudah mendapatkan EUA dari Badan POM, enam diantaranya telah digunakan di Indonesia. Kemudian, dalam waktu dekat, vaksin Janssen juga akan tiba di Indonesia," kata Plate.

Pakar Imunisasi, Elizabeth Jane Soepardi, terus mendorong pemerintah untuk memperluas cakupan vaksinasi, khususnya di daerah dengan tingkat kasus Covid-19 paling tinggi. Daerah padat penduduk dengan mobilitas masyarakat yang lebih tinggi umumnya dinilai memiliki risiko penyebaran kasus Covid-19 lebih tinggi.

"Dengan cara ini otomatis cakupan imunisasi akan lebih cepat meningkat dibanding vaksin yang ada didistribusi secara merata," ujar Doktor Bidang Penelitian Pelayanan Kesehatan dari Erasmus University, Belanda ini. Selain itu, Jane juga kembali mengingatkan bahwa varian delta jauh lebih cepat menular dan perjalanan penyakit dua kali lebih cepat dan mematikan.

Masyarakat yang masih enggan divaksin Covid-19 diharapkan dapat memahami bahwa vaksinasi akan sangat membantu mereka menghindari risiko kesehatan yang lebih parah akibat infeksi Covid-19 varian Delta. "Sebanyak 99 persen kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat terjadi pada mereka yang belum diimunisasi, kelompok anti vaksin, dan anti masker," kata Jane.

Baca juga: Penemu Vaksin AstraZeneca Minta Inggris Sumbangkan Vaksin daripada untuk Booster

Berita terkait

Terpopuler: Harta Kekayaan Jaksa Agung Abdul Qohar yang Disebut Pakai Jam Tangan Rp 1 Miliar, BPOM Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi dengan Syarat Tertentu

11 jam lalu

Terpopuler: Harta Kekayaan Jaksa Agung Abdul Qohar yang Disebut Pakai Jam Tangan Rp 1 Miliar, BPOM Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi dengan Syarat Tertentu

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung), Abdul Qohar Affandi, tengah menjadi sorotan.

Baca Selengkapnya

Budi Arie Saat Jadi Menkominfo Getol Kabarkan Blokir Situs Judi Online, Ini Responsnya Usai Penangkapan Eks Anak Buah di Komdigi

13 jam lalu

Budi Arie Saat Jadi Menkominfo Getol Kabarkan Blokir Situs Judi Online, Ini Responsnya Usai Penangkapan Eks Anak Buah di Komdigi

Budi Arie saat jadi Menkominfo getol kabarkan pemblokiran situs judi online. Apa responsnya setelah eks anak buah ditangkap karena beking judi online.

Baca Selengkapnya

BPOM Beberkan Penyebab Produk Latiao Baru Bermasalah meski Sudah Lama Beredar

16 jam lalu

BPOM Beberkan Penyebab Produk Latiao Baru Bermasalah meski Sudah Lama Beredar

BPOM menyampaikan alasan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok baru bermasalah meski sudah lama beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi dengan Syarat Tertentu

22 jam lalu

BPOM Sebut Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi dengan Syarat Tertentu

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan sebut dua parameter yang digunakan dalam pengujian dengan lebih dari 100 sampel anggur shine muscat

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Ungkap Ada 7 dari 47 BUMN Masih Merugi

1 hari lalu

Erick Thohir Ungkap Ada 7 dari 47 BUMN Masih Merugi

7 BUMN yang merugi itu adalah Krakatau Steel, Bio Farma, Wijaya Karya, Waskita Karya, Jiwasraya, Perumnas, dan PNRI.

Baca Selengkapnya

Hasil Uji Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat, BPOM: Tidak Terdeteksi

1 hari lalu

Hasil Uji Kandungan Pestisida Anggur Shine Muscat, BPOM: Tidak Terdeteksi

Kesimpulan BPOM diambil dari hasil pengujian ratusan sampel yang telah rampung dilakukan di tiga dari tujuh lokasi.

Baca Selengkapnya

4 Produk Latiao Mengandung Bakteri Berbahaya, BPOM: Bisa Bertambah

1 hari lalu

4 Produk Latiao Mengandung Bakteri Berbahaya, BPOM: Bisa Bertambah

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tarik produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok karena mengandung bakteri Bacillus cereus yang berbahaya

Baca Selengkapnya

BPOM Hentikan Izin Edar Latiao di Indonesia, Respons Keracunan Massal di Sejumlah Daerah

3 hari lalu

BPOM Hentikan Izin Edar Latiao di Indonesia, Respons Keracunan Massal di Sejumlah Daerah

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, pengambilan langkah ini merupakan respons atas laporan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) yang menimpa anak-anak di sejumlah wilayah di Indonesia

Baca Selengkapnya

5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan untuk yang Berusia 50 Tahun ke Atas

3 hari lalu

5 Jenis Vaksin yang Dianjurkan untuk yang Berusia 50 Tahun ke Atas

Orang yang berusia di atas 50 tahun sebaiknya disuntik lima jenis vaksin ini karena seiring pertambahan usia, sistem imun juga semakin menurun.

Baca Selengkapnya

BPOM Sebut Uji Sampel Anggur Shine Muscat Rampung Minggu Malam, Senin Diumumkan

3 hari lalu

BPOM Sebut Uji Sampel Anggur Shine Muscat Rampung Minggu Malam, Senin Diumumkan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini tengah menguji sampel anggur shine muscat. Hasil diumumkan Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya